Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen tim Madura United menyayangkan ketidakjelasan kompetisi sepak bola usia muda atau Elite Pro Academy Liga 1 (EPA) yang meliputi U-16 dan U-18. Madura United menganggap kehadiran kompetisi tersebut bisa mengasah kemampuan para pemain muda.
"Saya pikir tidak hanya kompetisi yang senior yang dilanjutkan, tetapi untuk yang kelompok usia juga penting seperti U-16 dan U-18. Kami sudah melakukan persiapan, tapi dihentikan saat kondisi darurat COVID-19," ujar Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PT. PBMB) Zia Ulhaq, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Zia berharap PSSI tidak hanya fokus untuk kembali menggelar kompetisi profesional seperti Liga 1 hingga Liga 3. Namun, kompetisi di bawahnya harus sama-sama mendapat perhatian serupa. Bagi Madura United, kehadiran EPA bakal membantu Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 yang tengah menatap Piala AFC 2020 di Bahrain, 26 November hingga 12 Desember. "Bagus juga bagi klub yang tengah membina talenta muda," kata Zia.
Selain itu, menurut dia, tim bisa memantau perkembangan talenta muda binaannya melalui kompetisi tersebut. Apalagi akademi Madura United menggunakan 100 persen putra daerah, sehingga tetap menjaga regenerasi. "Di Madura United itu semuanya anak Madura. Kami akan mengembangkan mereka. Dengan kompetisi, mereka juga akan terus berkembang," ujar Zia Ulhaq.
Elite Pro Academy Liga 1 sudah diselenggarakan dalam dua tahun terakhir. Kompetisi ini menjadi wadah bagi PSSI untuk menjaring para pemain muda dalam membela timnas Indonesia sesuai kelompok umur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini