Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Champions

Penghentian Laga PSG vs Basaksehir karena Dugaan Rasisme Dapat Berdayakan Tim

Eks bek Manchester City, Nedum Onuoha, menilai tindakan para pemain PSG dan Basaksehir itu dapat memberdayakan tim-tim di dunia.

10 Desember 2020 | 19.49 WIB

Pemain Paris St Germain dan Istanbul Basaksehir F.K. berlutut sebagai dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter sebelum pertandingan Liga Champions di - Parc des Princes, Paris, 9 Desember 2020. REUTERS/Charles Platiau
Perbesar
Pemain Paris St Germain dan Istanbul Basaksehir F.K. berlutut sebagai dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter sebelum pertandingan Liga Champions di - Parc des Princes, Paris, 9 Desember 2020. REUTERS/Charles Platiau

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bek Manchester City, Nedum Onuoha, menilai tindakan para pemain Paris Saint-Germain (PSG) dan Istanbul Basaksehir meninggalkan pertandingan Liga Champions karena dugaan rasisme yang dilakukan ofisial pertandingan dapat memberdayakan tim-tim di dunia untuk melawan pelecehan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Tindakan itu menunjukkan persatuan, menunjukkan bahwa ini bukan sesuatu yang mereka ingin terima," kata Onuoha berbicara kepada Sky Sports News.

Baca juga: Laga PSG vs Istanbul Basaksehir Terhenti karena Aksi Rasis Ofisial Pertandingan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jika saya yang dilecehkan dan saya memberi tahu rekan satu tim saya atau staf pelatih saya mengenai masalah itu, maka saya mengharapkan ada reaksi besar."

Pertandingan terakhir grup Liga Champions yang berlangsung di Parc des Princes, Paris, pada Selasa malam waktu setempat dihentikan ketika laga baru memasuki menit ke-13. Tindakan itu dilakukan setelah ofisial keempat, Sebastian Coltescu, dituduh menggunakan bahasa rasis terhadap asisten pelatih Basaksehir, Pierre Webo.

Baca juga: Ini Putusan UEFA Soal Lanjutan Laga PSG vs Istanbul Basaksehir yang Terhenti


Pelatih PSG Thomas Tuchel berbicara bersama para pemainnya saat pertandingan melawan Istanbul Basaksehir dihentikan karena insiden rasial, 8 Desember 2020. REUTERS / Charles Platiau

Para pemain dan pelatih dari kedua tim meninggalkan lapangan dan tidak kembali. Pertandingan kemudian digelar satu hari kemudian, Rabu, dengan satu set ofisial pertandingan yang baru.

Menjelang pertandingan yang akhirnya dimenangkan PSG 5-1, para pemain dari kedua tim berlutut bersama. Mereka membawa pesan anti-rasisme di kaus yang mereka kenakan selama pemanasan.

Baca juga: Hasil Liga Champions: PSG Vs Basaksehir 5-1, Le Parisien Puncaki Grup H

Onuoha, pemain sepak bola asal Nigeria yang kini bermain untuk Queens Park Rangers, klub divisi 2 Inggris, berpendapat reaksi yang ditunjukkan para pemain itu bisa menyadarkan banyak orang untuk berani mengambil sikap untuk menghilangkan rasisme.

"Sayang sekali kita berada di tempat di mana orang harus berpikir 'Apakah ini hal yang benar dilakukan?' Tetapi, jika mereka dapat melakukannya pada tingkat seperti itu, harus ada keyakinan bahwa Anda dapat melakukannya di mana saja."

"Semakin banyak orang yang mengambil sikap dan semakin banyak tim yang mengambil sikap, saya pikir semakin cepat kita berada dalam posisi di aman segalanya menjadi sedikit lebih baik," ujarnya.

SKY SPORTS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus