Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Penilaian Bobotoh Soal Kesiapan Persib Bandung Bersaing di Liga 1

Sejumlah suporter masih menyuarakan keraguan terhadap kesiapan Persib Bandung untuk berprestasi dalam Liga 1 2018.

5 Maret 2018 | 17.39 WIB

Suporter atau bobotoh Persib Bandung. (antara)
Perbesar
Suporter atau bobotoh Persib Bandung. (antara)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Persib Bandung kini terus bersiap untuk tampil dalam kompetisi Liga 1 2018. Namun kerisauan disuarakan sejumlah suporter terkait dengan kesiapan tim Maung Bandung untuk meraih prestasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kelompok suporter Persib, Flower City Casual (FCC), menyatakan secara spesifik masih belum bisa menilai kinerja Maung Bandung dalam Liga 1 2018. Pasalnya, kompetisi belum dimulai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu pendiri Casual, Rizki Ardi Maulana, mengatakan kekuatan Maung Bandung musim ini memang masih belum tampak. Namun, bila berkaca pada Piala Presiden kemarin, kekuatan Persib terlihat masih tercecer dan dikatakan belum siap mengangkat jangkar guna mengarungi kerasnya persaingan dalam Liga 1 musim depan.

"Mendatangkan Mario Gomez memang cukup bagus jika berkaca pada prestasi Gomez bersama klub sebelumnya, JDT (Johor Darul Takzim), bisa bawa juara juga kan," kata Rizki kepada Tempo di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 2 Maret 2018.

Selain mendatangkan pelatih asal Argentina, Mario Gomez, Persib  berhasil mendatangkan dua pemain asing, yakni Bojan Malisic dan Oh In-kyun, untuk menyongsong Liga 1. Adapun pemain lokal yang didatangkan adalah Muchlis Hadi Ning, Ghozali Siregar, Eka Ramdani, Airlangga Sucipto, dan Victor Igbonefo.

Menurut Rizki, untuk urusan materi pemain, Persib kini lebih banyak dihuni pemain baru. Hal ini menjadi pekerjaan berat bagi Gomez untuk bisa meramu agar skuad Maung Bandung bisa menjelma jadi tim yang ditakuti lawan.

Arlan Siddha, pendiri FCC lain, mengatakan Gomez terkesan tidak memilih pemain keinginannya sendiri. Pelatih asal Argentina itu hanya menerima materi pemain Persib sudah finis dan diminta meraciknya.

"Ini Gomes datang ke Bandung istilahnya sudah ada hidangannya dan dia tidak memilih sendiri, melainkan sudah disiapkan. Jadi materi pemain sudah selesai semuanya," ujarnya.

Selain itu, kata dia, ada beberapa pemain yang terbilang usianya sudah menua, tapi tetap dipaksakan masuk mengisi skuad Persib musim ini. Pemain itu di antaranya Eka Ramdhani dan Airlangga Sucipto. Eka kini sudah berusia 33 tahun, sementara Airlangga 32 tahun.

"Kalau saya lihat sekarang, rekrutan Persib itu generasinya old, ya, atau pemainnya tua-tua," ucap Arlan. "Kalau saya pribadi, mungkin Persib musim ini masih butuh sosok playmaker dan striker."

Adapun salah satu pendiri Viking Persib Club, Yana Umar, mengatakan Persib terlalu mudah melakukan perombakan pemain. Hal itu, kata dia, membuat kekompakan tim sangat sulit diciptakan.

Yana mencontohkan, hampir setiap musim manajemen Persib selalu melakukan banyak pergantian pemain. Ada beberapa pemain yang terbilang masih layak dipertahankan, tapi justru dibuang.

"Jupe (Achmad Jufrianto), menurut saya, masih layak di Persib, ini malah dibuang. Kemudian sekarang tidak ada sosok seperti Firman Utina yang bisa mengayomi pemain lain dan cenderung dituakan dalam tim," tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus