Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Champions

Posisi Allegri Masih Aman Usai Juventus Kalah dari Klub Israel di Liga Champions

Kekalahan Juventus dari Maccabi Haifa di Liga Champions membuat posisi mereka semakin sulit. Bahkan, mereka bisa kandas di kompetisi Eropa.

12 Oktober 2022 | 08.47 WIB

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri ditengah pertandingan timnya dengan Fiorentina dalam Leg Pertama Semifinal Coppa Italia di Stadio Artemio Franchi, Florence, Italia, 2 Maret 2022. REUTERS/Jennifer Lorenzini
Perbesar
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri ditengah pertandingan timnya dengan Fiorentina dalam Leg Pertama Semifinal Coppa Italia di Stadio Artemio Franchi, Florence, Italia, 2 Maret 2022. REUTERS/Jennifer Lorenzini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Juventus Andrea Agneli mengatakan merasa malu dan harus meminta maaf kepada fans Bianconeri setelah kalah di pertadingan Liga Champions. Ini merupakan kekalahan ketiga Juventus di Liga Champions dari empat pertandingan yang sudah dilaluinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Juventus menelan kekalahan dari klub asal Israel, Maccabi Haifa di pertandingan keempat Grup H Liga Champions, Selasa malam, 11 Oktober 2022. Duel Maccabi Haifa vs Juventus berakhir dengan skor 2-0 saat kedua tim bermain di Stadion Sammy Ofer. Gol dari Maccabi Haifa dicetak oleh Omer Atzili (menit 7 dan 42).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini adalah malam yang sulit dan di masa yang sulit juga. Ini adalah salah satu periode tersulit dan momen untuk bertanggung jawab," kata Agneli dikutip dari Football Italia. 

"Saya merasa malu atas apa yang terjadi dan saya juga merasa marah. Namun, saya tahu bahwa sepak bola dimainkan dengan 11 orang. Kami kalah dan menang dengan 11 orang," ujar dia. 

Menurut Agneli, dalam situasi seperti ini permasalahan bukan tentang satu orang, tapi harus ditangani oleh seluruh tim. Agneli pun memutuskan bahwa Massimiliano Allegri tetap menjadi pelatih Juventus

"Kami merasa malu, kami meminta maaf kepada penggemar kami. Karena kami tahu mereka pasti merasa malu untuk berjalan-jalan saat ini," kata Agneli. "Allegri adalah pelatih Juventus dan dia akan tetap sebagai pelatih Juventus."  

Agneli menolak jika alasan dirinya tidak mau memecat Allegri karena gaji dan kontrak jangka panjang yang akan membenani keuangan Bianconeri. Agneli menyebutkan kekalahan yang dialami oleh Juventus bukan salah dari pelatih. 

"Juventus akan selalu mengevaluasi situasi di akhir tahun. Saya selalu berjuang untuk mempertimbangkan pemecatan selama satu musim dan saya akan terus melakukan itu. Ada 80-90 yang bekerja di sini dan kami harus menemukan kembali semangat kami," ujarnya. 

Dengan hasil ini, Juventus berada di peringkat ketiga Grup H dengan tiga poin (sekali menang dan tiga kali kalah). Poin yang sama juga dikumpulkan oleh Maccabi Haifa. 

Posisi Juventus untuk lolos dari Grup H pun sepertinya semakin sulit. Paris Saint-Germain dan Benfica sama-sama mengoleksi delapan poin. Jika Juventus ingin lolos ke fase gugur, setidaknya mereka harus meraih kemenangan di laga sisa.  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus