Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pedro Eliezer Rodríguez Ledesma akhirnya mendarat di Kota London, bukan di Manchester, apalagi Liverpool. Pemain Barcelona kelahiran 28 Juli 1987 ini memilih Chelsea, bukan MU yang sudah lama mengincarnya.
Keberhasilan pelatih Chelsea, Jose Mourinho, mendatangkan Pedro cukup dramatis, lantaran sebelumnya pemain itu digembar-gemborkan oleh media Inggris akan bergabung dengan MU. Pendukung MU telanjur bungah. Fan klub lain, seperti Liverpool dan Arsenal, pun waswas.
Rupanya, Pedro, yang telah menyumbangkan 99 gol selama memperkuat Barcelona dalam tujuh tahun terakhir, lebih suka masuk dalam tim asuhan Mourinho. Nilai transfernya lumayan besar: 22 juta pound sterling.
Daniella Semaan
Transfer Pedro menggambarkan betapa rumitnya mendapatkan pemain bagus. Bukan uang yang menjadi kendala MU. Duit segitu tidak ada artinya bagi klub sebesar MU. Louis van Gaal gagal karena kurang agresif dan lihai meyakinkan Pedro.
Di balik keberhasilan Mourinho, ternyata banyak orang yang terlibat merayu Pedro. Direktur Chelsea Marina Granovskaia dan gelandang Cesc Fabregas ikut terlibat. Bahkan pacar Fabregas, Daniella Semaan, ikut membantu membujuk Pedro.
Kegagalan MU dikabarkan lantara Pedro tak mau bernasib seperti Victor Valdes, bekas pemain Barcelona yang akhirnya disia-siakan di MU. Sebelumnya, legenda Barcelona, Hristo Stoichkov, juga menyerukan agar Pedro tidak bergabung dengan MU. Alasan Stoichkov: Van Gaal bukan pelatih hebat dan malah sering “menghancurkan klub".
Itulah rumitnya mendatangkan pemain andal. Tak hanya duit yang bermain, tapi juga reputasi klub dan pelatih. Soalnya, selalu banyak klub besar yang berlomba berebut pemain yang sama. Bisa dibayangkan, pada sisa masa transfer musim ini, bisa muncul drama lagi yang melibatkan klub besar, seperti Chelsea, Arsenal, dan MU.
TELEGRAPH | BBC| GS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini