Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Zinedine Zidane menjelma sebagai ikon di Real Madrid. Tak hanya sebagai pemain, tetapi juga pelatih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria kelahiran Marseille, Prancis, 22 Juni 1972, ini selalu melakukan caranya sendiri. Ia pensiun sebagai pemain dalam situasi yang paling terkenal, yaitu setelah mendapat kartu merah di final Piala Dunia 2006.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia memainkan laga terakhir bersama Real Madrid saat menghadapi Villareal di Santiago Bernabeu. Saat itu hasilnya imbang 3-3.
Zidane sebenarnya masih memiliki satu tahun sisa kontrak. Namun dia memutuskan pensiun lebih awal dengan persyaratannya sendiri.
Setelah pertandingan perpisahan itu, ada cerita menarik di ruang ganti. Cicinho, mantan bek Real Madrid, menceritakan apa yang terjadi pada malam itu setelah laga itu kepada Goal.com.
"Pada pertandingan perpisahannya, Zidane sangat emosional. Kami juga merasa demikian, sebab dia merupakan legenda bakal berhenti bermain sepak bola," kata Cicinho.
"Kemudian, Florentino Perez datang ke ruang ganti dan menyapa para pemain satu per satu. Yang terjadi selanjutnya tidak terlupakan."
"Robinho bercanda. Dia bilang, 'Presiden, Zidane mengatakan: jika dia meneken kontrak dua tahun sebesar 6,5 juta euro (gaji tertinggi Real Madrid saat itu), dia tidak jadi berhenti bermain'," tutur Cicinho.
Rupanya candaan Robinho ditanggapi serius oleh Florentino. Ia pun siap menyanggupinya.
"Semua orang tertawa, tetapi Florentino serius dan menjawab: 'Jika kamu mau, saya akan membawakanmu kontrak itu sekarang sehingga kamu bisa menandatanganinya'."
"Zidane berpikir sejenak, lalu memandang Florentino dan berkata: 'Tidak, tidak... saya tidak mau lagi'."
Setelah pensiun sebagai pemain, Zidane kembali ke Santiago Bernabeu sebagai pelatih. Ia membawa Real Madrid menyabet tiga kali gelar juara Liga Champions dan gelar La Liga.
FOOTBALL ESPANA