Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Semifinal Piala AFF 2020, Ini Rekor Pertemuan Singapura Vs Indonesia

Pertemuan Singapura vs Indonesia di Piala AFF 2020 selalu berlangsung sengit. Negeri Singa lebih unggul dalam hal koleksi trofi juara.

21 Desember 2021 | 12.23 WIB

Pesepak bola Timnas Indonesia Pratama Arhan (kanan) dan Irfan Jaya. ANTARA/Humas PSSI
Perbesar
Pesepak bola Timnas Indonesia Pratama Arhan (kanan) dan Irfan Jaya. ANTARA/Humas PSSI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Semifinal Piala AFF 2020 akan mempertemukan Singapura vs Indonesia. Rekor pertemuan kedua tim lebih memihak Timnas Indonesia meskipun dalam empat dekade terakhir Singapura mulai mengejar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kedua tim tercatat pernah bertemu sebanyak 59 kali di berbagai ajang. Timnas Indonesia masih unggul jauh dengan 30 kemenangan sementara Singapura hanya 18 kemenangan, 11 laga lainnya berakhir imbang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertemuan pertama Timnas Indonesia dengan Singapura terjadi pada tahun 1958 di ajang Piala Merdeka. Skuad Garuda menang 2-0 saat itu. Dominasi Indonesia pun terus berlanjut hingga sempat menang 9-2 pada semifinal Piala Merdeka 1969. Indonesia meraih gelar juara saat itu dengan mengalahkan Malaysia pada partai final.

Akan tetapi di tahun yang sama Indonesia juga menelan kekalahan pertamanya dari Singapura. Timnas Indonesia kalah 2-3 pada babak penyisihan grup Piala Raja Thailand meskipun kemudian mencapai final.

Dominasi Indonesia berlanjut hingga 1981. Indonesia kembali menelan kekalahan di ajang Piala Raja Thailand dari Singapura. Kali ini skornya 0-2.

Singapura berbalik mendominasi di era 80-an dengan meraih tujuh kemenangan sementara Timnas Indonesia hanya meraih empat kemenangan di berbagai turnamen.

Memasuki era 90-an, Singapura menjadi salah satu lawan yang cukup berat untuk dikalahkan Timnas Indonesia. Pasukan Merah Putih memang sempat menang besar 6-0 di ajang Piala Kemerdekaan 1990, tetapi pernah juga menderita kekalahan 1-3 di ajang SEA Games 1993.

Dalam dua dekade terakhir, Timnas Indonesia pun seakan berada dalam bayang-bayang Singapura. Singapura sempat meraih tujuh kemenangan sementara Timnas Indonesia hanya tiga kali dari 13 laga, tiga laga lainnya berakhir imbang.

Di ajang Piala AFF, Singapura telah mengantongi empat gelar juara pada tahun 1998, 2004, 2007 dan 2012 sementara capaian terbaik skuad Garuda hanya mencapai final.

Sejak kompetisi ini digelar pada 1996, Singapura juga memiliki catatan yang lebih baik dari Timnas Indonesia ketika kedua tim bertemu. Dari sembilan kali bertemu, Singapura mengantongi empat kemenangan sementara Indonesia hanya tiga kali menang, dua laga lainnya berakhir imbang.

Berikut rekor pertemuan Timnas Indonesia dengan Singapura di Piala AFF:

1998 - Indonesia vs Singapura 2-1
2004 - Indonesia vs Singapura 0-0
2005 - Indonesia vs Singapura 1-3
2005 - Singapura vs Indonesia 2-1
2007 - Singapura vs Indonesia 2-2
2008 - Indonesia vs Singapura 0-2
2012 - Indonesia vs Singapura 1-0
2016 - Singapura vs Indonesia 1-2
2018 - Singapura vs Indonesia 1-0

Evan Dimas, Fachrudin Aryanto dan Dedik Setiawan menjadi tiga anak asuh Shin Tae-yong yang pernah menghadapi Singapura pada pertemuan terakhir 2018 lalu. Evan bermain penuh selama 90 menit sementara Fachrudin masuk sebagai pengganti Ricky Fajrin di babak kedua dan Dedik Setiawan hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

Di kubu Singapura kekuatan tim mereka tak banyak berubah ketimbang tiga tahun lalu. Pemain seperti Irfan dan Ikhsan Fandi, Safuwan Baharudin, Faris Ramli, Harris Harun hingga pemain yang dipastikan absen pada laga besok, Shakir Hamzah dan Gabriel Quak, masih mengisi skuad Negeri Singa saat ini.

Laga semifinal Piala AFF 2020 akan berlangsung dalam dua laga. Laga pertama akan berlangsung pada Rabu, 22 Desember 2021 dan laga kedua digelar tiga haris berselang. Laga Singapura vs Indonesia akan berlangsung pada pukul 19.30 WIB dan disiarkan secara langsung oleh iNews, RCTI dan ChampionsTV1.

Febriyan

Lulus dari Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada pada 2009 dan menjadi jurnalis Tempo sejak 2010. Pernah menangani berbagai isu mulai dari politik hingga olah raga. Saat ini menangani isu hukum dan kriminalitas

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus