Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Warga Argentina di Israel Minta Bantuan Lionel Messi untuk Bebaskan Anaknya yang Diculik Hamas

Alex Scherman, ayah tentara Israel yang diculik Hamas, percaya kata-kata Lionel Messi dapat memberikan keajaiban.

16 Oktober 2023 | 22.33 WIB

Pemain timnas Argentina, Lionel Messi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia melawan timnas Paraguay di Buenos Aires, Argentina, 12 Oktober 2023. REUTERS/Agustin Marcarian
Perbesar
Pemain timnas Argentina, Lionel Messi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia melawan timnas Paraguay di Buenos Aires, Argentina, 12 Oktober 2023. REUTERS/Agustin Marcarian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengaruh Lionel Messi mempunyai jangkauan yang kuat di seluruh dunia dan Alex Scherman menyadarinya. Warga negara Argentina yang tinggal di Israel itu meminta bantuan kepada kapten timnas Argentina untuk menemukan putranya yang diculik oleh Hamas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Anak saya Ron, seorang tentara Israel berkewarganegaraan Argentina, diculik di Gaza oleh kelompok teroris Hamas. Saya tahu Anda pasti memiliki ribuan permintaan kasus dari orang-orang yang menginginkan bantuan. Dan saya tidak tahu apakah video ini akan berhasil sampai ke tanganmu, tapi sebagai seorang ayah saya melakukan apa yang saya bisa untuk mengembalikan putraku ke tanganku," ujar Scherman dalam sebuah video seperti dilansir MARCA pada Senin, 16 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terlihat sangat terpengaruh, Scherman membagikan pesannya yang memilukan: "Saya tahu bahwa beberapa kata dari Anda dapat memberikan keajaiban. Bagi Ron, anak saya, dan bagi orang-orang Argentina yang diculik oleh Hamas.”

Terakhir, ia ingin mengirimkan pesan kepada Messi: "Lakukan semampumu, semoga kata-kata ini sampai ke telingamu. Kami mencintai dan mengagumimu.”

Konflik dimulai pada 1917, ketika pemerintah Inggris menyatakan dukungannya terhadap pembentukan negara Yahudi permanen di Palestina dengan surat yang disebut Deklarasi Balfour, yang mengakui hak orang Yahudi untuk membangun kembali tanah air kuno mereka di Palestina. Deklarasi ini kemudian disahkan oleh Liga Bangsa-Bangsa (pendahulu dari apa yang kita kenal sekarang sebagai PBB).

Konflik kembali muncul setelah Hamas menyerang festival Musik Nova di gurun Negev, dekat perbatasan Gaza, pada 7 Oktober lalu yang menewaskan 260 orang. Serangan Hamas itu dibalas oleh Israel secara besar-besaran. Menurut sumber Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 2.000 orang telah terbunuh di Gaza dan Tepi Barat setelah serangan Israel tersebut.

MARCA

Sapto Yunus

Sapto Yunus

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus