Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Manado -Produser film Night Bus, Darius Sinathrya tak menyangka film yang ia produseri pertama kali itu bisa mendapat apresiasi tertinggi di ajang Festival Film Indonesia 2017.Film yang mengisahkan pemberontakan di sebuah daerah ini bisa menarik perhatian sekian banyak juri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film yang dibintangi Teuku Rifnu Wikana ini menyisihkan deretan film seperti Pengabdi Setan, Kartini, Cek Toko Sebelah, dan Posesif.
“Masih syok, kami enggak menyangka bisa meraih film terbaik,” ujar Darius Sinathrya saat konferensi pers di Grand Kawanua, Manado, Sulawesi Utara. Menurut Darius, kabar terdahulu saat Night Bus diumumkan masuk sebagai nominasi FFI 2017 saja sudah memberi bonus bagi tim Night Bus
Film arahan sutradara Emil Heradi ini mengisahkan soal perjalanan menuju Sampar di tengah malam yang mencekam. Film dengan cerita berlatar daerah korban konflik separatis ini mengandung pesan soal kesatuan. Teuku Rifnu sebagai pemain utama Night Bus mengungkapkan kalau penghargaan yang dilakukan panitia melebih ekspektasinya. Masuk nominasi pun menurutnya sudah merupakan sebuah apresiasi yang luar biasa.