Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Film Hanya Manusia, Kisah Polisi Atasi Perdagangan Manusia

Judul film Hanya Manusia ini dipilih karena ingin memperlihatkan bahwa polisi juga memiliki hati dan perasaan sama seperti manusia lain.

30 Oktober 2019 | 14.20 WIB

Konferensi pers film Hanya Manusia persembahan Divisi Humas Polri. Tempo/Marvela
Perbesar
Konferensi pers film Hanya Manusia persembahan Divisi Humas Polri. Tempo/Marvela

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI mempersembahkan film Hanya Manusia yang mengisahkan anggota polisi dalam menangani kasus perdagangan manusia. Hal ini disampaikan langsung oleh Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal selaku Kepala Divisi Humas Polri dalam jumpa pers pada Selasa, 29 Oktober 2019.

"Film ini sengaja mengambil tema human trafficking karena memang aksi-aksi human trafficking luar biasa saat ini," kata Iqbal. Film ini juga untuk membuka mata masyarakat mengenai isu perdagangan manusia yang memang harus lebih diperhatikan. "Kami ingin membuka mata semua masyarakat dan juga sekalian stakeholder lain," kata Iqbal.

Judul film Hanya Manusia ini dipilih karena ingin memperlihatkan bahwa polisi juga memiliki hati dan perasaan sama seperti manusia lain. Ketika sesuatu terjadi, sebagai polisi harus tetap mengutamakan tugas negara dan mengesampingkan perasaan mereka demi masyarakat.

"Polisi di tengah-tengah tuntutan profesionalismenya dia juga manusia, punya hati, punya conflict of interest, mungkin di dalam pribadi ini adeknya yang menjadi korban penculikan tetapi dia harus mampu mengalahkan perasaan hatinya demi melakukan tugas negara untuk melakukan penyelamatan," katanya.

Film berdurasi 90 menit ini akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 7 November 2019. Iqbal berharap film ini dapat memberi nilai edukasi mengedukasi untuk masyarakat mengenai sisi lain dari seorang polisi. "Kepolisian ingin terus melakukan upaya-upaya promosiannya lewat tayangan-tayangan layar lebar," katanya.

Film yang disutradarai oleh Tepan Kobain ini akan dibintangi sederet aktris dan aktor ternama, seperti Prisia Nasution, Yama Carlos, Lian Firman, Tegar Satrya, Verdi Solaiman, Shenina Cinnamon, Soleh Solihun, Fuad Idris, Nagra Kautsar, Windy Apsari, Egi Fedly, Sakilla Hanif Annisa, dan Billy Kausha.

Film ini sendiri menceritakan mengenai seorang perwira muda, Annisa (Prisia Nasution) yang tergabung dalam satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara di bawah pimpinan Kompol Angga (Yama Carlos). Annisa ditugaskan bersama Iptu Aryo (Lian Firman) untuk mengusut kasus penculikan. Konflik dimulai ketika Dinda (Shenina Cinnamon), adik dari Annisa yang menjadi korban penculikan dalam kasus yang sama. Ternyata kasus tersebut menjadi bagian dari aksi kejahatan sebuah sindikat perdagangan manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

MARVELA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus