Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUATU hari, Desember 2007. Di kediamannya di Jalan Borobudur 2, Jakarta Pusat, sejak pagi buta mantan Gubernur Jakarta Ali Sadikin sudah menyisir rambutnya. Hari itu ia kedatangan tamu istimewa: mantan presiden Soeharto. Ketika sang tamu datang, kedua seteru seperti telah meninggalkan rasa canggung. Tertatih-tatih mendekat lalu menyalami tuan rumah dengan hangat, Soeharto menyodorkan oleh-oleh sekantong jeruk. ”Ini saya petik sendiri dari kebun buah Mekarsari,” kata sang tamu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo