Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sastrawan Jerman kelahiran 1965 ini dikenal dengan seragamnya yang khas: topi, rompi hitam, dan kemeja merah. Ia terlibat dalam gerakan meruntuhkan Tembok Berlin dua dekade lalu. Sejak 2002, ia datang ke Indonesia secara berkala. Dia terlibat dalam berbagai proyek sastra bersama sejumlah lembaga dan sastrawan Indonesia. Salah satu kumpulan puisi dwibahasanya sudah pula terbit dalam bahasa Indonesia, Detik-detik Indonesia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo