Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menulis sekitar 240 lagu pada rentang tahun 1931–1958, lagu pertama Ismail Marzuki, lelaki kelahiran Kwitang, Jakarta ini adalah “O Sarinah”, lagu tentang orang-orang menderita. Sedangkan lagu terakhirnya yang ditulisnya pada 1957 berjudul “Inikah Bahagia”. Ia berpulang setahun setelah lagu itu ditulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Beberapa karyanya yang paling terkenal adalah “Halo, Halo Bandung”, “Gugur Bunga”, dan “Rayuan Pulau Kelapa”, lagu-lagu bertema patriotisme. Meski ada juga lagu cintanya yang populer, Juwita Malam, Sabda Alam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada peringatan Hari Pahlawan 2021, Google Doodle menampilkan Ismail Marzuki sebagai salah satu tokoh pahlawan nasional.
Dilansir dari laman smartcity.jakarta.go.id, berikut ini 10 lagu ciptaan Ismail Marzuki yang dikenal hingga saat ini:
- Gugur Bunga (1945)
- Rayuan Pulau Kelapa (1944)
- Juwita Malam (1950)
- Indonesia Pustaka (1949)
- Wanita (1948)
- Sabda Alam (1950)
- Rindu Lukisan (1950)
- Halo Halo Bandung (1946)
- O Sarinah (1931)
- Sepasang Mata Bola (1946)
Lagu-lagunya didominasi lagu tentang patriotisme. Beberapa karyanya yang paling terkenal adalah “Halo, Halo Bandung”, “Gugur Bunga”, dan “Rayuan Pulau Kelapa”.
Jurnal berjudul Ismail Marzuki: Komponis Lagu-Lagu Perjuangan (2011) menulis bahwa putera Betawi anak pemilik bengkel kaya ini belajar musik secara otodidak. Ayah dan ibunya biasa memainkan alat musik.
Ia belajar di sebuah sekolah dasar (Hollandsch Inlandsche School) di Menteng. Kemudian ia melanjutkan sekolah menengah di MULO di Jalan Mendjangan, Jakarta.
Ismail Marzuki fasih berbahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda. Ia juga belajar agama di Madrasah Unwanul Wustha. Untuk musik, ia belajar secara mandiri.
Baca: Ismail Marzuki, Komposer Besar yang Otodidak
M. RIZQI AKBAR | EK