Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEBUAH karya monumental hanya lahir sekali. Mustahil untuk mengulangi kesuksesan yang sama. Kalaupun nekat untuk mengulangnya, hanya ada dua pilihan: membuat sama dengan karya awal, atau sama sekali baru. Erwin Gutawa, penggarap album Badai Pasti Berlalu versi baru, mengambil pilihan yang terakhir. Semua lagu dalam album yang pernah meledak pada 1977 itu dipermak habis. Nuansa art rock yang kental hilang dan berganti dengan berbagai hidangan jenis musik. Mulai irama melayu, seriosa, orkestra, hingga dance music adalah pilihan-pilihan dalam album Badai versi anyar ini. Hasilnya adalah album yang sama sekali beda dengan materi awal.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo