Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Kelompok simfoni orkestra baru, Bandung Philharmonic, melakukan audisi selama tiga hari di Bandung mulai Rabu, 13 Januari 2016. Seleksi terhadap 150 orang musisi pendaftar itu untuk mendapatkan 50 orang pemain tetap. Peminatnya berasal dari Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Audisi yang berlangsung di sebuah gereja di Bandung, berlangsung selama 12 jam per hari. Panel audisi yang melibatkan Robert Nordling sebagai konduktor atau direktur musik Bandung Philharmonic, akademisi Michael Hall, concert master Danny Ceri, dan Eric Awuy, itu menilai permainan calon pemain masing-masing selama 10 menit.
Menurut salah seorang pendiri Bandung Philharmonic, Airin Efferin, audisi tersebut berlangsung tertutup. Memakai sistem Blind Audition seperti di Amerika Serikat, para juri berada di belakang tirai ruangan ketika menilai pemain yang masuk bergantian sejak pukul 09.00 hingga 21.00. “Kami berusaha profesional sejak audisi pemain, nantinya akan dipilih 50 pemain tetap,” katanya kepada Tempo.
Hari pertama dinilai kemampuan pemain cello, contrabass, oboe, flute, dan tuba. Selanjutnya timpani perkusi, clarinet, horn, violin, bassoon, trombone, dan hari terakhir audisi untuk pemain violin, viola, dan terompet.
Setelah terpilih 50 orang, para pemain melanjutkan sesi latihan bersama untuk konser perdana Bandung Philharmonic, Senin, 18 Januari 2016, di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Bandung, mulai pukul 19.00 WIB, dengan konduktor Robert Nordling yang datang langsung dari Chicago, Amerika Serikat.
Meskipun berstatus pemain tetap, kelompok orkestra yang dibentuk Airin bersama pemain flute Fauzie Wiriadisastra dan Ronny Gunawan, serta pemain biola Putu Sandra Kusuma itu belum bisa memberikan gaji bulanan kepada para pemain karena pendanaannya masih swadaya.
ANWAR SISWADI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini