Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Begini Cara Rano Karno Ikut Merayakan Imlek  

Rano Karno akan melncurkan film The Last Barongsai pada 26 Januari 2017 untuk ikut merayakan Imlek.

24 Januari 2017 | 16.18 WIB

Film The Last Barongsai
Perbesar
Film The Last Barongsai

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bintang film dan Gubernur Banten Rano Karno ikut meramaikan Imlek atau Tahun Baru Cina. Melalui PT. KARNO FILM miliknya, Rano memproduksi film berjudul The Last Barongsai yang akan dirilis pada Kamis, 26 Januari 2016, dua hari menjelang perayaan Imlek. Film ini sarat dengan unsur budaya, karena menggambarkan kehidupan masyarakat Cina Benteng di Tangerang.


Baca juga: Rano Karno Kagok Disuruh Berakting Lagi

"Banten punya akulturasi budaya yang menarik, khususnya di kawasan Tangerang, yakni Cina Benteng. Mereka ini terbentuk setelah perang VOC dengan Tionghoa pada 1740. Mereka pecah, ada yang lari ke Tangerang dan Karawang. Salah satu bentuk akulturasi budaya di Banten, ya Barongsai ini," tutur Rano Karno selaku produser dalam jumpa pers beberapa waktu lalu.

The Last Barongsai menceritakan hubungan ayah dan anak antara Kho Huan (Tio Pakusadewo) dengan Aguan (Dion Wiyoko). Kho Huan memiliki Sanggar Barongsai dan kerap mendapat undangan kejuaraan setiap tahun. Namun belakangan ini, Kho Huan memilih untuk mengacuhkan undangan tersebut. Kho Huan ingin fokus agar Aguan bisa meraih cita-cita kuliah di Nanyang University Singapore.

Di sisi lain, Aguan justru menemui dilema. Aguan berhasil mendapat beasiswa kuliah di Singapura. Tetapi, ia merasa ragu karena teringat Sanggar Barongsai milik Kho Huan.
Siapa yang meneruskan sanggar jika ia tidak ada? Lantas apakah Aguan harus merelakan mimpinya kuliah di Singapura demi keinginan Kho Huan?

Pergulatan batin ini akan menjadi konflik menarik dalam film The Last Barongsai. Pasalnya, hubungan keluarga merupakan tema universal dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, The Last Barongsai juga diharapkan bisa membangkitkan kembali pemahaman masyarakat tentang budaya akulturasi yang mulai luntur. *

TABLOIDBINTANG.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hadriani Pudjiarti

Hadriani Pudjiarti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus