Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ifan Seventeen memberanikan diri kembali ke dapur rekaman tanpa teman-teman satu band-nya. Pengalaman ini tentu tak mudah karena rekan-rekan dan istri Ifan Seventeen meninggal saat mengisi acara di Tanjung Lesung, Banten, pada 22 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa tsunami yang terjadi di Tanjung Lesung membuat dia kehilangan semua rekan band-nya, yakni Bani Seventeen, Herman Seventeen, dan Andi Seventeen, serta istrinya, Dylan Sahara. Dalam video behind the screen rekaman album terbaru, tampak lelaki bernama asli Riefian Fajarsyah ini tak kuasa menahan tangis.
"(road to) Armada Tribute To Seventeen. Merupakan perjalanan emosional yang sangat bergejolak pada saat aku harus menyelesaikan satu buah lagu dari sahabat-sahabat terbaik kami di Armada yang dipersembahkan untuk kami Seventeen," tulis Ifan, Rabu 13 Februari 2019.
Ifan Seventeen menjadi satu-satunya personel Seventeen yang selamat dari musibah tsunami itu. Dia mengungkapkan perasaannya dengan gejolak emosional bercampur kerinduan terhadap Seventeen dan istrinya.
"Tidak mudah, sangatlah tidak mudah. Untuk duduk kembali di ruangan recording tanpa ditemani Mas Herman, Mas Bani maupun Mas Andi. Sekali lagi dengan penuh gejolak emosional dan kerinduanku terhadap Seventeen maupun istriku tercinta, aku harus menyelesaikan persembahan kenangan yang penuh dengan cinta ini," tulis Ifan Seventeen. "Bismillah ya Allah. Bismillah, bismillah. Sedih, ya Allah."