Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Fan War Terbesar Sepanjang Sejarah Industri K-Pop: Super Junior Vs BIGBANG, Siapa Lagi?

Fan war seringkali terjadi dalam dunia musik K-pop. Inilah beberapa fan war terbesar sepanjang sejarah K-pop, termasuk Super Junior Vs BIGBANG.

17 Juni 2023 | 10.01 WIB

Super Junior. Foto: Instagram Super Junior.
Perbesar
Super Junior. Foto: Instagram Super Junior.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam industri K-pop yang penuh dengan bakat dan popularitas, tidak jarang terjadi fan war yang mengguncang dunia fandom. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan fan war, dan apa fan war terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah K-pop?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa itu fan war?

Fan war menurut riset berjudul “Fan War Fans K-pop dan Keterlibatan Penggemar dalam Media Sosial Instagram” adalah konflik antara penggemar dari kelompok atau idola K-pop yang berbeda, yang seringkali melibatkan pertentangan dan persaingan yang sengit. 

Fenomena ini menjadi sangat signifikan dalam budaya K-pop, di mana penggemar sangat antusias dan loyal terhadap kelompok atau idola favorit mereka.

Fan war sering kali dipicu oleh persaingan di antara kelompok atau idola yang memiliki basis penggemar yang kuat dan besar. Ketika dua atau lebih kelompok bersaing untuk popularitas dan kesuksesan, penggemar mereka terlibat dalam pertempuran verbal, serangan online, dan perdebatan yang memanas di media sosial dan platform online lainnya.

Perang antara fandom juga dapat dimulai oleh pernyataan kontroversial, rumor, atau konflik antara anggota kelompok atau agensi. Berikut ini adalah beberapa fenomena fan war terbesar sepanjang sejarah K-pop dilansir dari Koreaboo dan Allkpop.

SNSD Vs 2NE1

Suatu fan war besar melibatkan dua kelompok perempuan populer, yaitu Girls' Generation atau SNSD dan 2NE1. Pada tahun 2014, persaingan di antara kedua kelompok ini dimulai dengan pijakan yang sulit untuk SONE yang mendukung SNSD dan Blackjack sebagai pendukun 2NE1.

Kedua fandom mencapai puncaknya ketika Girls' Generation merilis lagu "Mr. Mr.” yang menjadi sangat populer, dan 2NE1 merilis "Come Back Home". Di samping kedua grup tersebut, ada 4MINUTE yang juga merilis "Whatcha Doin' Today?" pada waktu yang berdekatan. Ketiga grup tersebut diadu satu sama lain di acara musik Inkigayo.

Sementara penggemar 4MINUTE memutuskan untuk tidak terlibat, SONE dan Blackjack masing-masing yakin bahwa grup mereka akan menang. Dan sepertinya itu satu-satunya hal yang bisa dibicarakan orang pada masa itu.

Ternyata seluruh perang penggemar tidak berguna ketika 4MINUTE memenangkan penghargaan di acara Inkigayo. Tapi itu bukan akhir dari fanwar, kedua kelompok terus saling berhadapan dengan beberapa hasil yang cukup menarik.

Jadi pada saat acara music akhir tahun, MAMA, bergulir, segalanya benar-benar mulai memanas. Karena baik 2NE1 dan Girls' Generation bersaing untuk penghargaan Artist of the Year dan penghargaan Best Female Group.

Penggemar dari kedua belah pihak ingin membela gadis-gadis mereka. Baru setelah pemenang diumumkan, keadaan menjadi dingin di antara kedua fandom.

Super Junior Vs BIGBANG

Dua grup musik yang berbeda ini sering dibandingkan di masa lalu. Meskipun penggemar dari kedua grup ini awalnya tetap sopan satu sama lain, semuanya mulai menjadi gila saat MAMA 2015 digelar.

Kedua grup bersaing untuk penghargaan Album Terbaik Tahun Ini dan penghargaan Grup Pria Terbaik, yang memicu perdebatan netizen tentang grup mana yang lebih baik. Tentu saja, situasinya menjadi memanas dan baru mereda setelah acara penghargaan berakhir. 

Meskipun jarang terjadi, namun masih terdengar perdebatan online tentang hal ini, meskipun para penggemar ELF sebagai penggemar Super Junior dan VIP, penggemar BIGBANG, sudah berdamai satu sama lain.

SECHKIES Vs HOT

Persaingan antara SECHKIES dan HOT juga memiliki dinamika serupa. Kedua grup ini bersaing untuk penghargaan Album Terbaik Tahun Ini dan penghargaan Grup Pria Terbaik, yang kemudian memicu perdebatan para fans tentang grup yang lebih baik. 

Seperti yang dapat dibayangkan, situasinya menjadi panas, namun mereda setelah acara penghargaan berakhir. Ternyata, persaingan di antara penggemar kedua grup tersebut sangat sengit. Pada masa itu, penggunaan internet untuk fan war belum umum, sehingga kadang-kadang mereka bahkan bertemu secara langsung. 

Beberapa penggemar yang masih ingat saat itu bahkan mengatakan bahwa polisi harus dipanggil untuk menghentikan beberapa perkelahian fisik. Ini adalah contoh “perang” yang sesungguhnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus