Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Festival Teater Tubuh di Bandung Diramaikan 10 Penampil

Kelompok Teater Payung Hitam menggelar Festival Teater Tubuh yang berlangsung lima hari sejak 23 - 28 Juli 2019. Berlangsung di Bandung

25 Juli 2019 | 16.31 WIB

Seniman yang tergabung dalam Teater Payung Hitam menampilkan pertunjukan berjudul Post Haste di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta, 17 Mei 2017. Pertunjukkan dari pergulatan 34 tahun, Post Haste oleh Teater Payung Hitam. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Seniman yang tergabung dalam Teater Payung Hitam menampilkan pertunjukan berjudul Post Haste di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta, 17 Mei 2017. Pertunjukkan dari pergulatan 34 tahun, Post Haste oleh Teater Payung Hitam. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Kelompok Teater Payung Hitam menggelar Festival Teater Tubuh yang berlangsung lima hari sejak 23 - 28 Juli 2019. Berlangsung di ruang terbuka ampitheatre Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, ada sepuluh grup teater yang tampil. Setiap malam ada dua kali pertunjukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Festival ini berbeda dengan pementasan lakon teater pada umumnya di panggung dalam ruangan atau gedung. Lebih banyak mengolah unsur gerak tubuh dan kekuatan fisik, lakonnya tidak mengalir lewat narasi kalimat atau percakapan antar pemain. “Gerakan tubuh itu yang menjadi Bahasa universal,” kata Rachman Sabur, penanggung jawab festival di sela acara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teater Api Indonesia dari Surabaya membuka festival dengan lakon berjudul Max. Saduran dari naskah One Flew Over The Cuckoo’s Net itu dibesut sutradara Luhur Kayungga. Setelah itu tampil kelompok Lab Teater Tubuh Bandung dengan judul Kuda Lumping Urban.

Festival Teater Tubuh ini kata Rachman Sabur tidak bertema sosial dan lingkungan. “Pertunjukannya diciptakan dengan gaya pemanggungan masing-masing penampil,” ujar Rachman. Tubuh menjadi media utama dalam pementasan.

Di hari kedua giliran anak-anak SMA dari Teater Refrain Maumere yang tampil dengan lakon berjudul Sako Jung. Karya sutradara Maria Ludvina Koli itu mengangkat teater tradisi dari budaya masyarakat Desa Wairkoja. Setelahnya tampil pemain wanita dari Teater Payung Hitam dengan judul Dewi Dewi.

Komunitas Seni Hitam-Putih Padangpanjang Sumatera Barat tampil di malam ketiga, Kamis, 25 Juli 2019. Mereka akan mengusung lakon berjudul Bangku Kayu dan Kamu yang Tumbuh di Situ. Selanjutnya Teater Payung Hitam dengan sutradara Rachman Sabur membawakan Mantra Tubuh.

Kelompok teater asal Bandung itu akan kembali tampil Sabtu 27 Juli dengan judul Tubuh Garam, bergantian tempat dengan teater dari Yayasan Lanjong Kalimantan Timur berjudul GWS. Di hari terakhir, Ahad 28 Juli berlangsung Sarasehan Festival Teater Tubuh dengan pembicara Afrizal Malna, Halim HD, Jakob Sumardjo, lalu dipungkasi Teater Payung Hitam dengan judul Universitas Kaspar.

ANWAR SISWADI

Anwar Siswadi (Kontributor)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus