Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso, Mempertanyakan Siapa Penuang Kopi Sianida

Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix. Kasus kopi sianida Jessica Wongso dijadikan film dokumenter.

30 September 2023 | 20.35 WIB

Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix. Dok. Netflix
Perbesar
Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix. Dok. Netflix

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Film dokumenter terbaru Netflix yang berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso menjadi sorotan utama dengan mengangkat kisah misterius dan kontroversial kasus pembunuhan Mirna Salihin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Berikut beberapa fakta menarik seputar film ini, termasuk perjalanan kasus nyata, pertanyaan mengenai kebenaran peran Jessica Wongso sebagai pelaku, dan kejanggalan yang muncul selama proses persidangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari laman Netflix, film dokumenter ini mengulas berbagai pertanyaan tak terjawab seputar persidangan Jessica Wongso, bertahun-tahun setelah kematian sahabatnya, Wayan Mirna Salihin.

Kasus Nyata yang Mencengangkan

Kisah ini bermula pada 6 Januari 2016 ketika Mirna Salihin, Jessica Wongso, dan Hani Boon Juwita berkumpul di Kafe Oliver, Jakarta. Ketiganya adalah teman sekaligus alumni dari Billy Blue College, Australia Tengah.

Pada saat itu, Jessica memesan minuman untuk Mirna dan Hani, termasuk es kopi Vietnam yang menjadi tragis dalam kisah ini.

Setelah Mirna meminum es kopi Vietnam yang dia pesan, dia tiba-tiba mengalami kejang dan tewas dengan mulut berbusa. Hasil autopsi kemudian mengungkapkan bahwa Mirna meninggal karena sianida dalam es kopi tersebut. Peristiwa ini dikenal dengan pembunuhan dengan kopi sianida.

Polisi Indonesia sangat yakin bahwa Mirna meninggal akibat racun ini, mengingat kandungan sianida yang tinggi dalam minuman tersebut.

Benarkah Jessica Pelakunya?

Setelah serangkaian penyelidikan, Jessica Wongso akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Pada saat persidangan, jaksa menuduh Jessica meracuni Mirna dengan sianida dalam kadar tinggi, yakni 5 gram, yang dicampurkan ke dalam es kopi Vietnam. Jessica didakwa menutupi aksinya dengan meletakkan kantong-kantong kertas di meja nomor 54.

Namun, selama persidangan, muncul pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan. Sebuah saksi ahli patologi, Gatot Susilo Lawrence, membantah bahwa Mirna meninggal akibat sianida.

Dia mengkritik dosis sianida yang terlalu kecil dalam lambung Mirna sebagai penyebab kematian. Gatot juga mempertanyakan mengapa sampel tiosanat tidak diambil, yang seharusnya ada jika sianida dinetralisir oleh enzim rodanase dalam tubuh.

Kejanggalan dalam Kasus Ini

Kasus ini semakin membingungkan dengan berbagai kejanggalan yang muncul selama persidangan. Terdapat rumor tentang cinta segitiga antara Jessica Wongso, Wayan Mirna Salihin, dan suami Mirna yang memperumit situasi. Rekaman CCTV dari kafe tempat kejadian juga menambah kebingungan, dengan menunjukkan suasana persidangan yang sangat panas.

Terutama soal otopsi yang tidak menyeluruh, dan ciri korban akibat sianida bukan membiru, tapi justru tubuh kemerahan.Edi Salihin, ayah Mirna terlihat emosional saat persidangan pada bagian ini.

Walaupun Jessica Wongso telah dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, kasus ini masih meninggalkan banyak pertanyaan tanpa jawaban. Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso akan membawa penonton lebih dekat ke dalam detail-detail misterius dan kontroversial dari kasus pembunuhan ini, serta mempertanyakan kebenaran di balik peran Jessica sebagai pelaku.

PUTRI SAFIRA PITALOKA  | HENDRIK KHOIRUL MUHID | MARVELA  I SDA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus