Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekonyong-konyong musik meloncat surut lima abad silam. Autumn Leaves sebenarnya sebuah nomor standar. Lagu yang liriknya berbicara tentang sebuah panorama di luar jendela: daun-daun di musim gugur, merah dan keemasan, dan sebentuk memori yang selalu hadir di musim itu. Tapi kedua seniman dari generasi berbeda itu sejenak melupakan jazz, muncul dalam suasana barok: repetisi terjadi, nada-nada mengalir seperti mengikuti rumus matematika, juga permainan kontrabas yang dominan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo