Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Suatu hari pada 1962. Misbach Yusa Biran dan S.M. Ardan menjajal menonton di Rivoli. Kala itu bioskop di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, ini tergolong ”kelas dua”: spesialis memutar film India dan sesekali film Indonesia. Di dalam teater, dua sastrawan itu menyaksikan bagaimana para penonton ”terlibat” dalam film. Mereka ikut berdiri, bernyanyi, dan bertepuk tangan. Suasana makin riuh karena tukang jualan juga lalu-lalang di dalam.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo