Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Obituari

Berita Tempo Plus

Pak Zahid dari Kampung Kwitang

Gaya menulis Alwi Shahab seperti orang bercerita. Di tangannya, sejarah menjadi mengasyikkan tanpa kehilangan keseriusan.

26 September 2020 | 00.00 WIB

Alwi Shahab di Karawang, Jawa Barat, November 2011. Facebook.com/Abahalwi Shahab)
Perbesar
Alwi Shahab di Karawang, Jawa Barat, November 2011. Facebook.com/Abahalwi Shahab)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ringkasan Berita

  • Alwi Shahab mencari kembali kejadian demi kejadian di masa lalunya, kemudian menghidangkannya kepada pembaca dengan gaya unik.

  • Bagi Alwi, penulis seperti dirinya bukanlah sosok luar biasa yang tidak pantas dinilai menurut ukuran orang kebanyakan.

  • Alwi memiliki tafsirnya sendiri tentang Nyai Dasima yang berbeda dengan dua penulis pendahulunya: G. Francis dan SM Ardan.

ALWI Shahab. Di matanya, profesi wartawan-penulis tak ubahnya dukun beranak, dukun patah tulang, penepuk marawis yang mengarak pengantin atau anak lelaki yang baru saja disunat, atau tukang cerita dalam masyarakat tradisional. Dengan kata lain, penulis seperti dia bukanlah sosok luar biasa yang pantas dinilai menurut ukuran orang kebanyakan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus