Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Pemerintah Bangun 5.000 Bioskop Murah, Ini Harga Tiketnya

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan harga tiket untuk bioskop baru itu sekitar Rp 10 ribu-Rp 20 ribu.

11 Januari 2016 | 19.51 WIB

Triawan Munaf sebelum dilantik menjadi Kepala  Badan Ekonomi Kreatif oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Januari 2015. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Triawan Munaf sebelum dilantik menjadi Kepala Badan Ekonomi Kreatif oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Januari 2015. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan membangun bioskop untuk kalangan menengah bawah. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan harga tiket untuk bioskop baru itu sekitar Rp 10 ribu-Rp 20 ribu. "Kami mengharapkan harganya sekitar Rp 10 ribu, dan paling mahal sekitar Rp 20 ribu, atau bisa lebih murah lagi," ujar Triawan saat dihubungi Tempo, Senin, 11 Januari 2016.

Triawan mengatakan harga tiket akan disesuaikan dengan kota tempat didirikannya bioskop baru. "Hiburan yang bisa dijangkau dengan luas oleh masyarakat karena hiburan bioskop kini terbatas untuk kelas menengah atas," ujarnya.

Triawan menjelaskan bioskop khusus menengah ke bawah ini akan mempunyai 50-70 kursi dan tidak akan ditempatkan di dalam mal. "Kami akan membangun di shopping centre di kota-kota kecil," ujarnya. Kualitasnya juga tidak akan beda jauh dengan kondisi bioskop yang sudah ada di Indonesia.

Sebelumnya, Triawan mengatakan penambahan layar bioskop ini untuk mendukung persebaran film nasional. "Kalau layarnya banyak, akan terjadi keseimbangan jumlah bioskop, sehingga film nasional mempunyai tempat untuk lebih sering diputar," ujar Triawan.

Menurut dia, dibutuhkan investor asing untuk segera merealisasikan 5.000 layar baru pada 2016. “Minimal Indonesia harus memiliki 5.000 layar bioskop untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama segmen kelas menengah-bawah,” ujar Triawan.

Triawan mengatakan layar bioskop untuk kelas menengah-bawah tersebut sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan di daerah kabupaten dan kota. “Kalau untuk bioskop kelas menengah atas seperti di mal sudah banyak dan bagus dengan standar internasional,” ujarnya.

Triawan mengatakan saat ini di Indonesia jumlah layar bioskopnya sebanyak 1.088 layar. Dan itu tidak hanya bisa dinikmati oleh masyarakat kelas atas sehingga masyarakat kelas menengah ke bawah masih teralienasi hiburan di bioskop. "Perlu dipikirkan konsepnya nanti. Walaupun bioskopnya lebih kecil, fungsinya sebagai pusat hiburan tidak berubah," ujarnya.

Triawan berencana membangun bioskop tersebut di kota-kota kecil di sekitar kota besar. "Kan di kota-kota besar sudah banyak mal, jadi akan dibangun di kota-kota kecil," ujarnya.

Triawan juga berharap bioskop baru ini akan dibangun di luar Pulau Jawa, Kalimantan, dan Papua. "Kami berharap bisa membangun bioskop tersebut di luar Pulau Jawa dan lainnya, tapi kan semua tergantung investornya, mau apa enggak?" ujar Triawan. Dia sendiri masih merahasiakan siapa saja investor asing yang sudah menyatakan minatnya bekerja sama mengadakan 5.000 layar bioskop baru tersebut.

ARIEF HIDAYAT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juli Hantoro

Juli Hantoro

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus