Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ben Hood tersentak. Putrinya, Wendy, yang baru berusia 14 tahun itu, tengah "ditindih" oleh tubuh teman lelakinya di basement di rumah keluarga Carver. Untung saja mereka belum tahu "caranya". Ben menghardik putrinya yang gerabak-gerubuk membenahi bajunya. Selama perjalanan pulang, di bawah runtuhnya serpihan salju, sang ayah luluh hatinya. Kaki putrinya basah menggigil. Dia menggendong sang ananda. Keduanya, ayah dan anak, meneteskan air mata. Mereka baru saja mengalami sebuah peristiwa seks yang "gagal". Kenapa hati ini terasa begitu kosong? Itulah sepotong adegan kritis dalam film Ice Storm karya sutradara Ang Lee, seorang Cina Taiwan yang namanya sudah mendunia berkat film Wedding Banquet.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo