Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah gelas beling di atas piring kecil. Seseorang telah menuangkan kopi ke dalamnya, dan manakala gelas terisi separuh, seorang lelaki setengah tua terbatuk-batuk. Ya, ia tersedak, tapi kemudian menitipkan pesan: kalau ke kota esok pagi, tolong sampaikan salam rindunya. Dan desa kecil itu—demikian si lelaki melanjutkan—telah siap menyambutnya dengan batang-batang padi yang sudah terkembang, atau roda-roda giling yang berputar-putar siang-malam.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo