Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakaratul Maut menjadi film horor terbaru Indonesia yang digarap oleh sutradara muda, Sidharta Tata. Sebelum menggarap film Sakaratul Maut, Sidharta sukses merilis film panjang pertamanya, Waktu Maghrib yang mencetak box office pada 2023 dan garapan kedua, Malam Pencabut Nyawa baru saja dirilis pada 22 Mei 2024.
Film Sakaratul Maut Segera Tayang Agustus 2024
Sakaratul Maut merupakan film kedua yang digarap Sidharta Tata bekerja sama dengan rumah produksi Rafi Films dan Sky Media. Nantinya, film horor ini juga akan dibantu oleh beberapa rumah produksi lainnya yaitu Legacy Pictures dan Rhaya Flicks.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film itu dijadwalkan akan tayang pada Agustus mendatang. Sebelumnya, Rapi Films mengunggah poster Sakaratul Maut di Instagram dan X (dulu Twitter) pada Selasa, 4 Juni 2024. Empat hari yang lalu, Rapi Films mengeluarkan trailler atau cuplikan dari film tersebut.
Keluarkan Teaser Poster dan Trailer
Dalam cuplikan tersebut, menampilkan aktris Indah Permatasari yang memutuskan kembali ke dunia horor sebagai pemeran utama bersama Della Dartyan dan Claresta Taufan Kusumarina. Terlihat dalam trailler singkat itu, Indah berlari ketakutan dan membanca sebuah mantra di atas sesajen, sampai seorang pria yang tergeletak di atas kasur tersebut terangkat dengan keadaan sangat memprihatinkan. Adegan itu menggunakan latar bangunan tua dan lama, mendukung efek horor dari film ini.
Sinopsis Singkat Film Sakaratul Maut
Ayah Retno (Indah Permatasari) dan Wati (diperankan Della Dartyan), yang bernama Pak Wiryo memiliki pegangan (dalam kepercayaan Jawa merupakan jimat atau makhluk halus yang mengikuti). Hal ini membuatnya tak bisa lepas dari sakaratul maut yang ia hadapi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Retno dan Wati tidak tahu harus melakukan apa untuk membuat ayahnya bisa mati dalam keadaan wajar. Sedangkan di sisi lain, para istri dari Pak Wiryo, yaitu istri pertama dan keduanya malah memperebutkan warisan yang hendak ditinggalkan oleh Pak Wiryo.