Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PEREMPUAN berambut pirang itu terbaring kaku. Tubuhnya mengejang. Kedua tungkainya tertekuk, menempel erat ke pahanya. Bola matanya terbelalak dan mulut menyeringai, antara kesakitan dan ketakutan. Sedetik kemudian, tubuhnya menggelepar-gelepar, berguling ke kiri ke kanan. Seperti karet, tubuhnya mengerut, merentang, lalu bergetar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo