Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Sutradara FIlm Turah jadi Best Director di ASEAN Film Awards

Sutradara film Turah berharap pemerintah memperhatikan ada kampung yang belum mendapat listrik dan air bersih resmi dari negara

30 November 2017 | 10.46 WIB

Poster Film Turah. wikipedia.org
Perbesar
Poster Film Turah. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Hanoi -Sutradara Wicaksono Wisnu Legowo, terpilih sebagai sutradara terbaik (Best Director) dalam ajang ASEAN Film Awards yang dilaksanakan dalam rangkaian ke-20 Vietnam Film Festival di Trung Vuong Theatre, Da Nang, Vietnam, 28 November 2017, atas performanya menggarap film Turah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan keterangan tertulis dari KBRI Hanoi yang diterima di Jakarta, Rabu, 29 November 2017, Film "Turah" masuk dalam nominasi dari empat kategori, yaitu aktor terbaik, sutradara terbaik, dan film terbaik. Wicaksono Wisnu Legowo berhasil menjadi Best Director dengan menyisihkan dua sutradara dari Filipina dan Singapura, yaitu Mikhail Reid (Birdshot) dan K. Rajagopal (A Yellow Bird).

Sementara itu, Best Actress diraih oleh aktris asal Filipina Mary Joy Apostol (Birdshot) dan Best Actor dimenangkan oleh Sivakumar Palakhrisnan dari Singapura dalam film A Yellow Bird. Film A Yellow Bird asal Singapura dinobatkan sebagai film terbaik.

Victor J. Sambuaga Minister Counsellor KBRI Hanoi, mewakili Wicaksono Wisnu Legowo menerima penghargaan Best Director tersebut dari dewan juri yang terdiri dari Jonathan Hyong-Joon Kim (Produser, Korea Selatan), Roger Garcia (Sutradara, Hong Kong, Cina), Karolina Bielawska (Sutradara dan Scriptwriter, Polandia).

Melalui pesan pendek, Wisnu mengatakan kalau penghargaan ini bukan untuk dirinya. “Bukan hanya untuk saya, tapi untuk para pembuat juga pemain film Turah, untuk warga Tegal, dan Indonesia,” ujar Wisnu.

Ia menambahkan semoga penghargaan ini juga bisa memberikan perubahan bagi warga Kampung Tirang. “Listrik dan air bersih yang resmi dari negara, belum ada. Mereka ngambil listrik dari pabrik, dan beli air bersih di seberang pulau,” tutur Wisnu lagi.

ASEAN Film Awards dengan tema "Cinema connects the ASEAN community" untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Vietnam dalam rangka memperingati ulang tahun ASEAN yang pada tahun ini memasuki usia ke-50. Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan film-film terbaik dari 10 negara anggota ASEAN serta menegaskan kembali peran industri perfilman dalam memperkuat persahabatan masyarakat ASEAN.

Setiap negara ASEAN hanya dapat diwakilkan oleh satu film. Sepuluh film dari 10 negara ASEAN di antaranya adalah Descendant (Brunei Darussalam), Benevolence of Contemporary (Kamboja), Turah (Indonesia), Swan LRifts Turtle (Laos), Adrift (Malaysia), Angel of Eden (Myanmar), Birdshot (Filipina), A Yellow Bird (Singapura), By the Time It Gets Dark (Thailand), dan Hello Vietnam (Vietnam).

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus