TEMPO Interaktif, - Selama pelarian di Bangkok, Thailand, Nunun Nurbaetie sesungguhnya tinggal di perumahan mewah. Kompleks permukiman Aqua Divina Urbano, semacam kawasan Menteng di Jakarta, dikenal sebagai hunian eksklusif.
Permukiman itu tak jauh dari Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi, hanya 12 kilometer atau sekitar 20 menit berkendara taksi. Terletak di timur pusat Kota Bangkok, layaknya hunian eksklusif di Distrik Saphan Sung, penjagaan kompleks cukup ketat. Tiga petugas keamanan berpakaian putih-hitam tampak berjaga-jaga di pos penjagaan.
Seluruh tamu yang masuk kompleks wajib lapor. Apalagi kendaraan umum seperti taksi. Bukan taksi saja, petugas penjaga di pos utama selalu memelototi setiap kendaraan yang masuk. Tak terkecuali Tempo, yang Kamis, 15 Desember 2011 lalu, sedang menyelidiki "surga" persembunyian Nunun sekaligus rumah terakhir sebelum polisi Thailand menjemputnya dan menyerahkanya ke KPK di atas pesawat Garuda GA 867. (Lihat: Beginilah Penangkapan Nunun di Bangkok Versi KPK)
Nunun dibawa pulang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 867 pada pukul 14.30 waktu Bangkok. Kemudian tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 17.45 WIB. Sempat menghuni salah satu sel di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Nunun dilarikan ke rumah sakit ketika mau diperiksa KPK.
Begitu memasuki kompleks itu, petugas keamanan langsung menyambar. Lolos di pos pertama, belum tentu lolos di pos kedua. Pos kedua hanya berjarak seratus meter dari pos pertama. Di situ, sudah ada portal untuk mencegat kendaraan.
Setelah ditanyai ini-itu oleh petugas keamanan yang berwajah India, mereka yang bukan penghuni–termasuk sopir taksi yang ditumpangi Tempo–mesti meninggalkan kartu identitas untuk ditukar dengan kartu tamu.
Dari pos itu, rumah Nunun tinggal sekitar 300 meter. Belok kanan di pertigaan kelima, rumah yang diduga disewa Nunun ada di Jalan Nantawan 5, paling ujung di deret kiri jalan buntu itu. Rumah bernomor 98/34 itu tampak lengang. Pagarnya tertutup rapat. Sepeninggal Nunun, rumah tersebut dibiarkan melompong.
Menolak menyebutkan siapa pemiliknya, seorang staf pemasaran perumahan yang berkantor di dekat pos penjagaan kedua juga mengaku tak tahu siapa penghuninya belakangan ini. Tapi, menurutnya, harga sewa rumah di Aqua Divina saban bulannya berkisar 35 ribu baht atau sekitar Rp 11-12 juta per bulan atau sekitar Rp 120 juta setahun. Adapun harga beli rumah ukuran 316 meter persegi, seperti yang pernah dihuni Nunun, 10 juta baht (Rp 2,88 miliar).
Mahal? Bagi Nunun, itu cuma setara dengan harga satu tas favoritnya, yakni Hermes Birkin, yang harganya ratusan juta hingga miliaran rupiah. Nunun tinggal di rumah dua lantai dengan tiga kamar utama dan sebuah kamar pembantu. Garasinya bisa memuat dua mobil.
Berdasarkan penelusuran Tempo di Thailand, rumah yang ditinggali Nunun disewa atas nama orang lain. Menurut sumber ini, si pengontrak adalah seorang pria kulit putih warga negara Amerika Serikat (Lihat: Pelindung Nunun Orang Amerika). Pria inilah yang melindungi Nunun selama hampir dua tahun ini. Sebulan lalu, pria pengusaha ini membawa Nunun ke rumah itu.
Namun peruntungan Nunun agaknya sudah habis. Ia disergap polisi setempat di rumah 98/34 ketika sang pengusaha sedang tak mengawalnya. Siapa sebenarnya lelaki ini? Baca selengkapnya di majalah Tempo pekan ini.
ANTON SEPTIAN (BANGKOK)
BERITA TERPOPULER LAINNYA
Selama Buron, Nunun Suka Pelesir ke Tempat Ini
Kate Middleton Dinobatkan Sebagai Wanita Tersopan