TEMPO.CO, Jakarta - Front Pembela Islam minta Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk mencopot Kepala Polda Kalimantan Tengah Brigjen Daminaus Zacky. Permintaan ini terkait dengan penolakan ribuan warga terhadap kehadiran FPI di Kalimantan Tengah yang disebut Ketua FPI Rizieq Shihab sebagai gerombolan preman anarkis.
"Gerombolan itu binaan Gubernur Kalteng dan tidak mungkin Kapolda Kalteng tidak tahu. Dia membiarkan aksi tersebut," kata Rizieq Shihab saat ditemui di kantor Bareskrim Markas Besar Polri, Senin, 13 Februari 2012.
Rizieq menyatakan tindakan gerombolan ini dinilai telah menghancurkan empat pilar negara: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Gerombolan preman anarkis binaan Gubernur Kalimantan Tengah, menurut Rizieq, dioperatori para penjahat, yaitu Yansen Binti, Lukas Tingkes, dan Sabran.
Terkait dengan pihak-pihak yang dilaporkan ini, Rizieq juga menyatakan FPI menuntut dengan dugaan melakukan pelanggaran KUHP berupa perbuatan tidak menyenangkan Pasal 335, upaya perampasan kemerdekaan Pasal 333, perusakan secara bersama-sama Pasal 170, dan percobaan pembunuhan Pasal 338. "Kami minta polisi segera memulai proses hukumnya. Karena bohong kalau Gubernur dan Kapolda mengaku tidak tahu," katanya.
Hari ini, FPI mendatangi Mabes Polri untuk melaporkan adanya tindak pidana yang dilakukan Gubernur Kalimantan Tengah dan sejumlah tokoh lapangan yang terlibat dalam aksi penolakan FPI di Palangkaraya. Selain melaporkan tindak pidana, mereka juga ingin melaporkan Kapolda Kalimantan Tengah yang dinilai membiarkan gerombolan tersebut. "Kami bertemu dengan tim khusus dari Kapolri untuk kasus ini," kata Rizieq.
Sebelumnya, pada hari Sabtu, 11 Februari, rombongan FPI pusat, yaitu Ketua Bidang Dakwah Muhsin Ahmad Alattas, Sekjen K.H. Ahmad Sobri Lubis, Wasekjen K.H. Awit Masyhuri, dan Panglima LPI Ustad Maman Suryadi berangkat ke Palangkaraya. Mereka menggunakan pesawat Sriwijaya dan mendarat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya.
Di bandara tersebut, pimpinan FPI pusat dikepung sekelompok masyarakat yang membawa senjata tajam. Menurut Rizieq, kelompok ini mengancam akan membakar pesawat dan membunuh para pimpinan FPI pusat tersebut.
Setelah perbincangan dengan Kasatlantas, Kepala Keamanan Bandara, dan kru pilot Sriwijaya, pesawat tersebut diterbangkan kembali menuju Banjarmasin agar tidak terjadi insiden berdarah. "Kami bawa bukti yaitu foto-fotonya ke sini. Dapat dilihat ada pembakaran dan mereka membawa beraneka senjata tajam," kata Rizieq.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terkait
Rizieq dan FPI Laporkan Teras Narang ke Polisi
Taufiq Kiemas Minta FPI Hormati Kearifan Lokal Dayak
Gus Solah Sarankan FPI Lakukan Survei
Gus Solah: Saatnya FPI Introspeksi
Akbar Faisal Dikira Anggota FPI
Din Syamsuddin: Ormas Jangan Terjebak Kekerasan
MUI Kalteng: Pembentukan FPI Palangkaraya Dibatalkan
Tokoh FPI Rizieq Salahkan Gubernur Kalteng
Tokoh FPI Rizieq Salahkan Gubernur Kalteng
Tak Punya Ongkos, FPI Diturunkan di Banjarmasin
Rizieq: Ada yang Ingin Adu Domba FPI