TEMPO.CO, Jakarta - Angelina Sondakh, tersangka kasus suap Wisma Atlet Jakabaring, ternyata sudah membantah pembicaraannya via layanan BlackBerry Messenger (BBM) dengan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, dalam tahap penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Saat itu, 21 Oktober 2011, Angie tengah diperiksa penyidik untuk melengkapi berkas Muhammad Nazaruddin.
Novel, salah seorang penyidik KPK menuturkan, saat itu dia memang tidak membacakan seluruh transkrip pembicaraan via BBM ke Angie. "Saya perlihatkan ke dia untuk dia baca sendiri," kata Novel saat bersaksi dalam kasus suap Wisma Atlet di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin, 12 Maret 2012. "Saya juga bilang agar dibaca lagi untuk diteliti."
Menurut Novel, hanya sebagian dari transkrip yang saat itu dia bacakan ulang di hadapan Angie. Di antaranya soal nama suami Angie, nama anak Angie, acara ulang tahun anaknya, alamat rumah, dan alamat kantor Puteri Indonesia 2001 tersebut. Namun hal itu disangkal Angie. "Dia bilang itu bukan percakapan milik dia. Semua disangkal. Dia juga bilang itu bukan BlackBerry milik dia," kata Novel.
KPK menduga dua PIN BlackBerry adalah milik Angie, setelah menyita BlackBerry milik Rosa dan menyalin pembicaraannya dengan sejumlah orang, termasuk Angie. "Data kami kloning dari BB milik Rosa. Dari BB Rosa, kami menemukan dua PIN yang kami duga dua-duanya digunakan Angie. Walau yang bersangkutan mengelak," kata Novel.
Keyakinan penyidik bahwa dua PIN tersebut milik Angie, menurut Novel, didasari dua hal. Yakni dari pengakuan Rosa dan pengakuan dalam BBM dari pemilik PIN pertama, yang mengaku sebagai pemilik PIN kedua. "Dalam pembicaraan mereka, ada poin yang menyatakan dia (Angie) berganti PIN. Itu hal yang saling berkaitan, sehingga kami jadikan bukti."
Saat bersaksi untuk Nazar beberapa waktu lalu, Angie menyangkal semua transkrip pembicaraannya dengan Rosa dalam BBM. Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu juga membantah semua keterangan terkait transkrip BBM yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan. "Saya tidak mengenali pembicaraan tersebut. Dan saya tidak menggunakan BB. Saya menggunakan BB baru pada akhir 2010," kata dia.
Dalam sidang, Angie juga membantah dirinyalah yang mencetuskan sandi "Ketua Besar", "Bos Besar", "Apel Malang", "Apel Washington", maupun "Pak Bali", yang muncul dalam pembicaraannya dengan Rosa. Angie mengklaim, saat penyidikan, dirinya menandatangani BAP karena tidak paham hal itu berarti membenarkan seluruh materi yang ditanyakan.
ISMA SAVITRI | M. ANDI PERDANA
Berita terkait
Kenapa Angie Belum Diperiksa KPK?
Angie-Rosa Saling Kirim Pesan
Angie Ngotot Tak Punya BlackBerry
Pengacara Nazar Siapkan Jurus Hadapi Angie
Pertarungan Rosa vs Angie
Strategi Pengacara Bongkar Kebohongan Angie