TEMPO.CO, Jakarta -Kegagalan usulan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak 1 April mendatang, bukanlah pengalaman pertama bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Dalam kehidupan negara demokrasi, hal ini bisa terjadi," ujar dia ketika membuka rapat kabinet di Istana Presiden, Sabtu 31 Maret 2012.
Semalam, Dewan menolak kenaikan BBM per 1 April tapi memberi keputusan kenaikan ditunda hingga enam bulan ke depan. Pemerintah bisa langsung menaikkan harga BBM jika harga minyak mentah naik rata-rata 15 persen dari APBN-P 2012. Selain ditunda, Dewan juga mensahkan APBN-Perubahan 2012 dengan harga BBM yang baru dan subsidi bahan bakar yang berbeda.
Diakui SBY, hari-hari menjelang kenaikan situasi politik dan sosial sangat dinamis. "Tapi juga terasa menghangat dan memanas," katanya. Tapi itu adalah bagian dari dinamika memimpin pemerintahan. Apalagi ini bukan kali pertama. "Kalau saudara (menteri) masih ingat, karena sebagian besar bersama saya selama hampir delapan tahun ini, beberapa kali kami menghadapi situasi seperti ini," ujar dia.
Semasa delapan tahun pemimpin, SBY memang sudah menaikkan harga BBM sebanyak dua kali, menjadi tiga kalau 1 April nanti jadi. Dalam setiap kenaikannya, selalu diawali aksi unjuk rasa di seluruh pelosok negeri. Menurut SBY, perlu kesatuan untuk menghadapi gejolak ini. Karena kenaikan minyak ini dipengaruhi perkembangan dunia. "Yang penting pemerintah harus tenang, berpikir jernih dan rasional," dia mengingatkan.
DIANING SARI
Berita Terkait
Jeda Rapat, Angie Cekikan Sendiri, Roy Suryo Lelap
Guyon PKS ala Marzuki Berbuah Banjir Interupsi
DPR Sepakat Tunda Kenaikan Harga BBM
Menit-menit Jelang Tangis Walkout Politikus PDI P
Tangis Politikus PDI Perjuangan Usai Walkout
Malam Ini, Presiden SBY Panggil Wapres ke Istana
Hanura dan PDI Perjuangan Walk Out dari Paripurna
Presiden SBY Nonton Bareng Paripurna DPR di Istana
Pengamat: Sidang Paripurna Soal BBM, Golkar Menang
Nasib PKS di Koalisi Tergantung SBY