TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat perminyakan Kurtubi meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dan PT Pertamina (Persero) menjelaskan kepada publik soal status direksi yang baru dilantik. Hal ini terkait dengan kabar kedekatan beberapa direksi dengan Dirut Pertamina Karen Agustiawan. "Harus dijelaskan agar masyarakat tak salah paham,” katanya saat dihubungi, Kamis, 17 April 2012.
Kurtubi juga mendesak agar status Deputi Direktur Pengolahan Bidang Operasi Kilang Chrisna Damayanto dipaparkan ke publik. Pada 2008 lalu, Chrisna sempat disebut-sebut terlibat kasus impor minyak zatapi.
Menurut Kurtubi, Pertamina harus menjelaskan bahwa Chrisna tidak terlibat kasus ini. Jika terbukti, ia harus diganti dari jabatan barunya. "Karena Pertamina perusahaan penting, tidak boleh ada orang yang cacat hukum di dalamnya,” ujarnya.
Penjelasan itu penting agar tidak menjadi ganjalan bagi perusahaan pelat merah tersebut untuk melangkah ke depan. Dia juga mengingatkan agar Dahlan tak sembarangan mengangkat orang.
Menteri BUMN Dahlan Iskan merombak direksi Pertamina. Salah satu direksi yang baru, Chrisna Damayanto, pernah disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan minyak mentah jenis Zatapi di PT Pertamina pada 2008 silam. Chrisna yang saat itu menjabat sebagai VP Bagian Perencanaan dan Pengadaan bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, kasusnya dihentikan pada 2010 lalu oleh Mabes Polri.
NUR ALFIYAH
Berita lain:
Ganti Direksi, Dahlan Iskan Ogah Heboh
Dahlan Iskan Sarankan DPR ke Mahkamah Agung
Serba-serbi Dahlan Iskan
Dahlan Iskan Tutup BUMN Beraset Kecil
PAN: DPR Murahan Jika Interpelasi Dahlan Iskan
Dukungan Interpelasi Dahlan Iskan Rontok
Dahlan Iskan, Berteman Terik dan Wanita Cantik
Dosa Dahlan Iskan di Mata DPR