TEMPO.CO, Jakarta - RS Polri serta Disaster Victim Identification (DVI) telah mendapatkan data lengkap ante mortem korban jatuhnya Sukhoi Superjet 100. Data ante mortem yang terkumpul berjumlah 45. "Seluruh data ante mortem siap kami gunakan untuk proses identifikasi," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Mosaddeq Ishaq, di RS Polri Soekanto, Ahad 13 Mei 2012.
Mosaddeq menjelaskan data ante mortem sudah termasuk warga asing di Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak. Pemerinciannya adalah 8 data ante mortem milik warga negara Rusia, satu milik warga negara Amerika, dan satu milik warga negara Prancis.
Menurut dia, data ante mortem sudah termasuk profil DNA. DNA akan menjadi kunci proses identifikasi kali ini karena kondisi tubuh sebagian korban kecelakaan tidaklah utuh.
Sukhoi Superjet 100 RA 36801 berangkat dari Landasan Udara Halim tanggal 9 Mei 2012 sekitar pukul 14.21 WIB untuk uji coba. Namun pesawat tersebut hilang kontak sekitar pukul 14.33. Saat hilang, diketahui pesawat ada di titik koordinat 06.43 menit 08 detik lintang selatan dan 106.43 menit 15 detik bujur timur di daerah Gunung Salak, perbatasan Kabupaten Bogor dengan Sukabumi, Jawa Barat. Pesawat tersebut, berdasarkan manifes, diperkirakan mengangkut 45 penumpang, enam di antaranya warga negara Rusia.
Bangkai Sukhoi Superjet SJ 100/95 ditemukan hancur berkeping-keping di kawasan Gunung Salak Bogor. Pesawat ini terbang dan hilang kontak tanggal 9 Mei 2012.
ISTMAN MP
Berita Terkait
Ada Tiga Mayat Dekat Bodi Pesawat Sukhoi
Badan Pesawat Sukhoi Ditemukan Tertimbun
Susan Rompas, Korban Sukhoi Warga Italia, Asli Palu
Lewat Gigi, Identifikasi Korban Sukhoi Lebih Cepat
Evakuasi Korban Sukhoi, Kalla Kerahkan 26 Ambulans
Perempuan Cantik dan Perempuan Tua di Gunung Salak
Empat Universitas Ikut Identifikasi Korban Sukhoi
Total 21 Kantong Jenazah Korban Sukhoi di RS Polri