TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan tak mengetahui penyadapan yang diduga dilakukan oleh Markas Besar Polri terhadap pemimpin lembaga antirasuah itu. Meskipun demikian, KPK tak keberatan bila penyadapan itu betul terjadi.
“Saya tidak merasa disadap, tapi tidak tahu kalau yang lain," ujar juru bicara KPK, Johan Budi S.P., di kantornya, Selasa, 14 Agustus 2012. “Kalau pun disadap, silakan saja.”
Dalam laporan utama majalah Tempo edisi 13 Agustus 2012, disebutkan ada operasi gelap yang diduga telah dilakukan Mabes Polri sejak KPK mengusut kasus simulator kemudi. Di antaranya dengan melakukan penyadapan komunikasi pemimpin KPK.
Dari penyadapan, diketahui siapa pemimpin KPK yang paling getol mendorong pengusutan perkara di kepolisian. Menurut seorang sumber, mereka yang disadap, antara lain, Ketua KPK Abraham Samad dan wakilnya, Bambang Widjojanto.
Johan menolak menanggapi lebih jauh isu penyadapan itu. Ia beralasan tidak mengetahui siapa yang disebut-sebut menyadap pemimpin KPK. Johan berdalih tidak pernah mendengar pengakuan resmi dari polisi. “Sumber itu, kan, kadang memberikan informasi yang tidak jelas," ucapnya.
Juru bicara Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, telah membantah adanya operasi gelap tadi. "Tidak benar ada penyadapan tersebut," kata Boy.
TRI SUHARMAN
Berita Terpopuler:
Pemimpin KPK Tahu Disadap Polisi
Kapolri Sebut KPK Seperti Garong
Ini Aliran Dana Mencurigakan Djoko Susilo
Penyadapan Polisi terhadap KPK Dinilai Ilegal