TEMPO.CO , Jakarta: Kejaksaan Agung mengakui buruknya kinerja penyidikan kasus korupsi di lembaga itu, beberapa tahun terakhir. Belum rampungnya penyidikan kasus-kasus penting di Gedung Bundar menyebabkan citra Korps Adhyaksa menjadi negatif di mata publik.
“Jaksa Agung Basrief Arief menyadari hal ini dan minta ada evaluasi,” kata Wakil Jaksa Agung Darmono, Jumat 17 Agustus 2012. Menurutnya, evaluasi ini dibutuhkan untuk mencari tahu dimana letak hambatan di tiap-tiap perkara. Bisa saja hambatan terjadi pada pemeriksaan saksi, penyidikan perkara hingga masalah-masalah teknis lainnya. “Setelah evaluasi, tentu kami berharap penyidikan bisa rampung,” kata Darmono.
Saat ini ada beberapa kasus korupsi yang ditangani Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) namun jalan di tempat. Kasus yang seakan dipetieskan adalah kasus korupsi Bank Bukopin, kasus korupsi pengadaan alat laboratorium Kementrian Agama dan Universitas Sriwijaya, kasus korupsi jaringan 3G Indosat, kasus korupsi biaya perjalanan dinas Kementerian Lingkungan Hidup, kasus korupsi pengadaan alat IT Direktorat Pajak, kasus korupsi pengenaan bea masuk gula impor dan banyak kasus korupsi kepala daerah se-Indonesia.
INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler:
KPK Beraksi, Wakil Ketua PN Semarang Menangis
Hakim yang Ditangkap KPK Ternyata Makelar Kasus
Hakim Kartini Sudah Bebaskan 5 Koruptor
Perilaku Hakim Kartini Dinilai Tak Pantas
Pegawai Taman Safari Tewas Diterkam Harimau
TKI di Belanda: Kami Belum Merdeka
"Tidur" dengan Lima Muridnya, Wanita Ini Dipenjara
Perusahaan yang Paling Ditakuti Google
Van Persie Resmi Berseragam Manchester United
Hakim Tipikor Semarang Disuap Rp 150 Juta