TEMPO.CO, Jakarta - Harga Saham PT Bakrie Telecom Tbk pada perdagangan hari Rabu ditutup pada level terendahnya Rp 96 dan juga telah berada dibawah harga perdananya (IPO) sebesar Rp 110 per lembarnya.
Hari saham yang mempunyai kode perdagangan di bursa , BTEL ini kembali terkoreksi 4,95 persen menjadi Rp 96 per saham. Saham Bakrie Telecom telah turun 48 poin (33,3 persen) sebelum di suspend pada 30 Agustus lalu.
Analis dari PT Danatama Millenium, Abidin mengungkapkan, saham BTEL sulit keluar dari tekanan jual semenjak perdagangannya sempat di suspend (dihentikan sementara) oleh bursa karena keterlambatan pembayaran obligasi yang jatuh tempo pada 3 September lalu.
“Meskipun telah berhasil melunasi obligasi yang jatuh tempo di tahun ini, serta dinaikkannya peringkat oleh dua lembaga rating Fitch dan Standard &Poor’s dengan prospek stabil, namun masih ada potensi mengalami gagal bayar utang kedepannya,” tuturnya.
Bakrie Telecom saat ini masih memiliki kewajiban berupa Wesel Senior masing – masing sebesar US$ 250 juta dan US$ 130 juta yang akan jatuh tempo hingga 7 Mei 2015. Kedua Wesel Senior US$ 380 juta atau sekitar Rp 3,56 triliun masing–masing diterbitkan pada 7 Mei 2010 dan 27 Januari 2011.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita ekonomi lainnya:
Dirjen Pajak Undang NU Bahas Soal Boikot Pajak
Dahlan Minta Telkomsel Berjuang
Di Solo, Kantor Pos dan Bulog Dirikan Minimarket
Dahlan Iskan: Hutama Karya Jadi Perusahaan Tol
Menteri Agus Setuju Hasil Riset McKinsey
Perseteruan Cina-Jepang, Peluang Untuk Indonesia
Pemerintah Minta Anak Muda Bangun Ekonomi Kreatif