TEMPO.CO, Jakarta - Kepercayaan terhadap dokter dan rumah sakit masih diyakini Prita Mulyasari. Padahal, ia sempat merasakan tidur di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang selama 22 hari gara-gara berurusan dengan dokter dan Rumah Sakit Omni.
"Kalau sama rumah sakit, saya masih percaya lah, sama dokter, apalagi ada anak-anak," ujar Prita yang ditemui di kediamannya, Selasa, 18 September 2012.
Tapi, ia melanjutkan, sejak kasus dengan RS Omni mencuat di media massa, keluarganya tak pernah lagi mengunjungi rumah sakit tersebut. "Enggak dulu kali ya," kata karyawan di bank swasta ini.
Kalau ada keluarga yang sakit, Prita memilih untuk kembali ke rumah sakit langganan mereka dahulu di daerah Kebayoran Lama. "Jauh sih tapi nyaman, apalagi dokternya sudah kenal," kata dia.
Prita mengatakan kasus keluhan dengan rumah sakit lewat surat elektronik itu telah banyak menguras tenaga dan pikiran. Tak hanya Prita, terkadang anak-anak pun ikut sakit tanpa sebab.
"Dulu ketika divonis bersalah oleh Mahkamah Agung, si sulung tiba-tiba panas," kata Prita.
Ternyata setelah dipikir-pikir, sakitnya putra pertama tersebut, karena Prita sangat stres memikirkan nasibnya. "Ibu kan pusatnya keluarga, kalau ibunya tenang, anaknya juga tenang," kata dia. Sehingga ia pun kembali menenangkan perasaan dan membuat keluarganya juga merasa tenang.
Prita mengakui ikatan batin antara dia dan anak-anak sangat kuat. Jadi sebisa mungkin, ia menjelaskan kasus ke anak tanpa membuat mereka berpikir keras. "Saya berharap tidak mengganggu perkembangan hubungan ibu dan anak," katanya.
Kini setelah ada putusan bebas murni dari hasil peninjauan kembali, Prita sudah sedikit lega. Belum lega sepenuhnya, karena salinan putusan dari Mahkamah Agung belum diterima.
DIANING SARI
Berita lain:
Prita Mulyasari Masih Trauma dengan E-mail
Prita Mulyasari: Mukjizat Kembali ke Rumah Lagi
Prita Mulyasari Bukukan Kehidupannya di Penjara
Kata Prita Sesudah Bebas Murni: Subhanallah
Komisi Informasi Jakarta Terima 172 Pengaduan