TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Koja Jakarta Utara menggelar razia terhadap 1.222 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Walang Jaya. Upaya ini dilakukan untuk menekan meluasnya tawuran pelajar di wilayah itu.
"Hanya dua sabuk dengan kepala gesper besi tajam yang berhasil kami amankan dari siswa," ujar Kepala Kepolisian Sektor Koja Komisaris I Gede Made Seli Pudja Wijaya, selepas razia di SMK Walang Jaya, Selasa, 2 Oktober 2012.
Tak cuma razia, untuk mengetahui perkembangan di lapangan, Seli sengaja mengumumkan nomor ponsel pribadinya kepada seluruh siswa dan pengajar SMK Walang Jaya. "Supaya mereka bisa lebih dekat dengan kami dan mampu memberikan informasi terjadinya tawuran," ujarnya.
Seli mengklaim, upaya deklarasi, pembinaan berkala dan pemberian nomor ponsel miliknya ke pelajar mampu menekan terjadinya tawuran di wilayah Koja. Namun, ia menambahkan, tingkat kriminalitas yang melibatkan remaja di bawah usia 20 tahun masih marak terjadi.
Selama Agustus-September sedikitnya 23 kasus kriminalitas berhasil dihimpun lembaganya. "Bisa saja dari jumlah itu pelakunya pelajar namun tidak menggunakan seragam," katanya.
Menurut dia, komunikasi yang diikuti penyebaran pengetahuan dampak tindak pidana dikalangan pelajar, dianggap menjadi salah satu kunci menekan tawuran. "Pengetahuan mereka (siswa) soal pidana itu masih minim, makanya kejadian tawuran terus berulang," kata Seli.
Selain itu, pembinaan berkala yang melibatkan tokoh masyarakat serta pantauan di beberapa titik tawuran diharapkan bisa menekan tawuran masyarakat umum. "Di sini tawuran tidak hanya pelajar namun juga dewasa," ujarnya.
Seli menyatakan tawuran di kalangan pelajar biasa dipicu hal sepele seperti saling ejek, namun akibatnya melibatkan orang yang cukup banyak. Untuk menekan itu, dengan melibatkan komando distrik militer (Kodim) Koja, pihak sekolah, lembaganya menekan deklarasi damai anti tawuran. "Dari hal seperti ini kita mulai sejak awal," ujarnya.
Lembaganya mencatat, hingga kini sebanyak delapan titik tawarun di wilayah Koja menjadi pantauan Kepolisian yakni wilayah Lagoa, Pasar Waru, Jalan Rawa Badak 1, Jalan Mambo, Depan Dinas Perhubungan khususnya jalan Yos Sudarso, Ujung Plumpung, Bale Rakyat tepatnya di depan Tugu Selatan, Pom Bensin Walang dan jalan Dukuh, perbatasan Samper Barat dan Lagoa.
Kepala Sekolah SMK Walang Jaya Aji Wisnunugroho menambahkan, razia yang dilakukan kepolisian baru kali pertama dilakukan didalam lembaganya. Untuk menekan tawuran, lembaganya sengaja membuat tim khusus keamanan yang disebar ke beberapa titik kerumunan siswa saat jam kepulangan sekolah berlangsung. "Biasanya mereka disebar setengah jam sebelum pulang sudah kami sebar," ujarnya.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terpopuler lainnya:
Ayah Fitrah Menangis di Hadapan Siswa SMAN 70
Fauzi Bowo Pimpin Rapat Terakhir
Ayah Alawi Belum Maafkan Fitrah
Rampok Berkapak Tewas Ditembak Polisi
Cara SMAN 70 Hapus Budaya Tawuran
Ditelpon Polisi, Uang Heni Rp 13 Juta Raib