TEMPO.CO, Tangerang - Ratusan ribu buruh dari berbagai aliansi dan serikat pekerja akan mogok kerja Rabu, 3 Oktober 2012. Mogok kerja disertai unjuk rasa, pengumpulan massa, dan orasi ini akan terkonsentrasi di 27 titik yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan. ”Ada 27 titik yang akan dijadikan titik kumpul dan konsentrasi," ujar Koordinator aksi Sunarno, saat dihubungi pagi ini.
Menurut Sunarno, konsentrasi aksi mogok hari ini difokuskan di seluruh perusahaan di Tangerang, mulai dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang hingga Kota Tangerang Selatan. Ke-27 titik dimaksud, kata Sunarno, berdasarkan teritorial wilayah, seperti untuk di Kota Tangerang seperti Jati Uwung, Karawaci, Batu Ceper, Surya Darma dan lainnya.
Sementara untuk wilayah Kabupaten Tangerang, berada di wilayah Cikupa, Tiga Raksa, Balaraja, dan beberapa titik lainnya. Sedangkan untuk wilayah Tangerang Selatan berada di Ciputat. “Di antaranya masuk dalam kategori obyek vital, seperti Jalan Surya Darma yang menjadi jalan menuju pintu M1 Bandara Soekarno Hatta,” kata dia.
Selain itu, konsentrasi massa juga diperkirakan akan terjadi di kawasan Batu Ceper yang menyambungkan antara wilayah Jakarta dengan Tangerang. Serta jalan Tiga Raksa yang merupakan jalur utama menuju pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang.
Mogok kerja nasional ini dilakukan untuk menuntut pengusaha dan pemerintah dapat menghapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing dan penerapan upah murah. Ketua Aliansi Buruh Tangerang Raya, Poniman, mengatakan sekitar 50 ribu buruh se-Tangerang Raya akan turun ke jalan dan bergabung dengan buruh se-Jabodetabek di Jakarta pada aksi Rabu hari ini. Aksi buruh 3 Oktober difokuskan pada tuntutan penghapusan sistem kerja kontrak dan upah murah yang selama ini digunakan oleh kalangan perusahaan. ”Saatnya buruh memperjuangkan haknya untuk bisa hidup layak," kata Poniman.
JONIANSYAH
Berita lain:
Bertemu Banyak Tokoh, Jokowi Bantah Safari Politik
Sebabkan Macet, Buruh Minta Maaf
Menteri M. Nuh dan Polda Bahas Antisipasi Tawuran
KPAI Tolak Lindungi FR
Ayah Alawi Belum Maafkan Fitrah