Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Doa, Dupa, dan Peziarahan Cirebon (Bagian 3)  

image-gnews
Langgar Agung atau musholla di kawasan Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Langgar Agung atau musholla di kawasan Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan Pramoedya Ananta Toer dalam salah satu karya besarnya, Jalan Raya Pos, Jalan Daendels (2005), mengisahkan Cirebon muncul dalam arus utama sejarah Nusantara baru sejak masuknya Islam yang dibawa pedagang pribumi.

Di masa kejayaan Hindu, Cirebon kurang penting. Cirebon masuk peta sejarah, tak lepas dari kisah dan peranan Sunan Gunung Jati. Jejak-jejak wali penyebar Islam itulah yang kini menjadi tujuan ziarah ribuan wisatawan.

Di antaranya empat bangunan keraton di Cirebon, yakni Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Keprabon, yang semuanya keturunan Sunan Gunung Jati. Sepeninggal Sunan Gunung Jati, pada 1677, Kesultanan Cirebon pecah menjadi tiga pemangku adat, yaitu Sultan Sepuh, Sultan Anom, dan Panembahan, yang masing-masing membawahi wilayah sendiri-sendiri, yakni Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Perguron Keprabon. Belakangan, Keraton Kanoman pecah dan memunculkan keraton baru, yakni Kacirebonan.

Keraton Kasepuhan dan Kanoman

Memiliki arsitektur perpaduan Sunda, Jawa, Islam, Cina, dan Belanda, Keraton Kasepuhan merupakan istana tertua di Cirebon. Ksepuhan ini didirikan pada 1529 oleh Pangeran Mas Mohammad Arifin II, cicit Sunan Gunung Jati.

Ada banyak bangsal yang masing-masing memiliki fungsi sendiri-sendiri di kompleks istana. Di antaranya bangsal Prabayaksa, dindingnya dibangun dari keramik Dinasti Ming 1424, Cina, dan keramik Delf Blue, dari Delf, Belanda, 1745.

Relief Delf Blue menceritakan perkelahian Habil dan Qobil keturunan Adam, cerita dari perjanjian lama Bibel, dan kisah percintaan Nabi Harun dan Siti Zulaikah. “Hadirnya keramik-keramik Cina dan Belanda menunjukkan semangat multikulturalisme dari keraton Cirebon sejak awal dibangun. Ini kerajaan Islam yang menghormati dan mengakui agama dan kebudayaan lain,” ujar Muhammad Maskun, lurah Keraton Kasepuhan, kepada Tempo.

Museum Keraton Kasepuhan menyimpan aneka koleksi bernilai tinggi seperti wayang golek, topeng, keris, meriam, mebel, dan berbagai macam senjata api, pedang samurai, dan perlengkapan perang hasil pampasan armada perang Portugis abad ke-15. Di museum juga tersimpan Kereta Singa Barong, yang telah berusia 500 tahun, dan Tandu Garuda Mina yang dianggap suci dan keramat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Keraton Kanoman didirikan pada 1588 oleh Sultan Kanoman I atau Sultan Badridin. Museum keraton ini menyimpan banyak peninggalan Sunan Gunung Jati, di antaranya kereta Paksi Naga Liman dan Paksi Jempana, yang dulu dipakai langsung Sunan Gunung Jati, dan masih terawat baik hingga kini.

Aktivitas wisata di kedua keraton ini tak lepas dari wisata peziarahan. Banyak pengunjung bersemedi dan membakar kemenyan di bawah kereta Singa Barong dan Tandu Garuda Mina di Keraton Kasepuhan, atau tirakatan di bawah kereta Paksi Naga Liman dan Jempana di Keraton Kanoman. “Kadang ada yang bertapa sampai beberapa hari,” ujar Maskun.

Mauludan, atau peringatan hari lahir Nabi Muhammad pada tanggal 12 bulan Maulud dalam kalender Jawa, merupakan puncak wisata peziarahan di kedua kompleks keraton ini. Pada perayaan Mauludan, dilakukan prosesi jamasan atau penyucian benda-benda pusaka kerajaan, dan aneka sesaji digelar di Bangsal Agung Panembahan. Ribuan peziarah datang membaca Al-Quran, berdoa, dan pada puncak perayaan berebut nasi tumpeng Gerebeg Maulud di alun-alun keraton.

Perayaan yang sama juga digelar pada kesempatan Gerebeg Syawal di Hari Raya Idul Fitri dan Gerebeg Idul Adha. Prosesi yang sama juga dilaksanakan di keraton Kanoman. (Baca selanjutnya: Doa, Dupa, Peziarahan Cirebon Bagian 4)

WAHYUANA| IVANSYAH

Berita lain:
Doa, Dupa, dan Peziarahan Cirebon (Bagian 1)
Doa, Dupa, dan Peziarahan Cirebon (Bagian 2)
Lomba Penulisan Ekspedisi Takabonerate Digelar
Yogya Gelar Blusukan Pasar

Batu Flower Festival 2012 Berlangsung Meriah

Deoksugung, Si Mungil Istana di Seoul

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

20 Januari 2018

Bintang sepakbola David Beckham tertangkap kamera berjalan-jalan di kota Los Angeles menggunakan sebuah sepeda motor antik berjenis chopper. entertainmentwise.com
David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

Beckham berjalan-jalan menggunakan Harley-Davidson klasik bergaya motor chopper seperti kepunyaan Jokowi.


Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

1 November 2017

Para turis berjalan-jalan di distrik Tumon di pulau Guam, Wilayah Pasifik A.S., 10 Agustus 2017. Kim Jong Un dalam pernyataannya menyebut akan mengirimkan empat rudal balistik ke Guam. REUTERS/Erik De Castro
Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

Presiden Donald Trump mengatakan dia telah memerintahkan agar pemeriksaan terhadap pelancong asing yang masuk Amerika Serikat kian diperketat.


Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

5 Juni 2015

Proses evakuasi korban terjebak di roller coaster Alton Towers. BBC.co.uk
Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

Dua remaja yang mengalami cedera paling parah akibat insiden roller coaster Alton Towers.


Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

7 Desember 2014

Plaza de Armas Kota Arequipa, Peru, Amerika Latin. (TEMPO/Shinta Maharani)
Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

Kecantikan kota ini bertambah oleh hadirnya Basilica Catedral de Arequipa.


Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

6 Desember 2014

Kota Lima, Peru, Amerika Latin merupakan satu di antara World Heritage Site oleh UNESCO. (TEMPO/Shinta Maharani)
Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

Ada cerita tentang seorang pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Lima yang nyaris ditubruk mobil.


Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

28 Desember 2013

Tyler Armstrong, bocah laki-laki berusia 9 tahun dari Amerika Serikat berhasil mendaki gunung Aconcagua, yang merupakan gunung tertinggi di benua Amerika. abcnews.go.com
Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

Telah lebih dari 100 orang meninggal saat berusaha menaklukan Aconcagua.


Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

16 Agustus 2013

Oro Fjord. Gadling.com
Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

Lima tempat wisata indah di Papua Nugini yang layak dikunjungi.


Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

16 Agustus 2013

Ketika Nan Jombang Dance Company tengah berlatih tari di Kota Padang, Sumatera Barat, 30 September 2009, gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang kota itu. Bencana itu  kemudian mendorong Ery Mefri dan para penarinya mengembangkan karya baru berjudul Tarian Malam. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

Sumatera Barat sebagai daerah destinasi membutuhkan seni pertunjukan berlevel internasional.


Festival Toraja Diundur

12 Agustus 2013

Pembukaan festival budaya Lovely December In Toraja 2010 di Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel. TEMPO/Hariandi Hafid
Festival Toraja Diundur

Festival Toraja akan digabungkan bersama kegiatan Lovely Desember.


Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

11 Agustus 2013

Sarana outbond Taman Balekambang, Solo. Tempo/Andry Prasetyo
Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

Libur Idhul Fitri dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata, di antaranya Taman Balekambang, Solo.