TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pelajar dari 50 SMP dan SMU se-Jabodetabek di Hari Pahlawan ini berkampanye anti-tawuran. Kampanye digelar dalam bentuk lomba street-dance yang diselenggarakan 10 dan 11 November oleh Generasi Muda Indonesia-Tionghoa (Gema Inti) di Exhibition Hall Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan Gema Inti, Candra Jap, mengatakan lomba ini dilatarbelakangi keprihatinan banyaknya tawuran pelajar beberapa bulan terakhir. Organisasi ini merasa perlu berpartisipasi mencegah tawuran, bukan hanya menyerahkan masalah ini kepada sekolah dan kepolisian.
"Mencegah atau setidaknya meminimalkan tawuran harus dari sudut pandang pelajar," kata Candra melalui keterangan tertulis, Sabtu, 10 November 2012.
Menurut dia, salah satu penyebab terjadinya tawuran adalah kurangnya ruang bagi pemuda untuk mengekspresikan diri secara positif dan bersaing secara sportif lewat bidang yang mereka gemari. "Sehingga kita harus mengetahui tren atau budaya apa yang mereka gemari saat ini," ujarnya.
Akhirnya, dipilihlah lomba street-dance karena belakangan menjadi tren baru di kalangan pelajar. "Fenomena Gangnam Style dari Korea serta flashmob sangat digemari para pelajar sekarang ini. Tarian yang energik penuh semangat sangat cocok dengan jiwa muda," kata Candra melanjutkan.
Sambil berkompetisi, pelajar juga mendapat pendampingan dari kepolisian soal bahaya tawuran, melalui penyuluhan. Kampanye anti-tawuran ini dibuat bertepatan dengan Hari Pahlawan, dengan harapan menjadi titik tolak penghapusan kekerasan.
ATMI PERTIWI
Berita terpopuler lainnya:
Kewalahan, Jokowi Benturkan Kepalanya ke Pintu
Korupsi Pelat Nomor Bisa Jadi Cicak vs Buaya Baru
Inikah Lima Nama yang Disebut Dahlan Iskan?
Saingi Rieke-Teten, Golkar Siap Gandeng PPP
Banjir Rendam Rumah Ketua DPR Marzuki Alie
Tas Agnes Monica Tak Dirusak di Bandara Soekarno-Hatta