TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar mengakui elektabilitas calon presiden sekaligus Ketua Umum Aburizal Bakrie masih lebih rendah dibandingkan dengan elektabilitas partai. Di kawasan Timur Indonesia, yaitu Kabupaten Penajam Utara elektabilitas Aburizal bahkan mencapai angka 3 persen.
"Karena itu seluruh kader harus bekerja keras," kata Wakil Ketua Umum Pemenangan Pemilu Kawasan Timur Indonesia Partai Golkar, Fadel Muhmmad dalam rapat di Kantor Golkar, Slipi, Sabtu, 9 Februari 2013. Dia menyatakan, elektabilitas tertinggi Aburizal Bakrie adalah di Kabupaten Barito Utara yaitu sebesar 26,3 persen.
Fadel menjelaskan, secara rata-rata tingkat keterpilihan Aburizal Bakrie di kawasan Timur Indonesia adalah sebesar 13,94 persen. Dia membandingkan dengan elektabilitas Partai Golkar yang tertinggi mencapai angka 41,80 persen sedangkan yang terendah sebesar 3,8 persen. "Elektabilitas rata-rata Partai Golkar sebesar 20,63 persen," kata Fadel.
Fadel lalu membandingkan elektabilitas Aburizal dengan Golkar di Kalimantan Barat. Menurut dia, elektabilitas Aburizal sebesar 17,5 persen dan menduduki peringkat dua. Sedangkan elektabilitas Golkar mencapai angka 26,8 persen. Di Maluku dan Papua, elektabilitas Aburizal hanya sebesar 15,8 persen dan 9,6 persen dan menempati peringkat ketiga.
Fadel menyatakan, ada tiga strategi pemenangan pemilu Golkar yaitu kultural, ekonomi dan politik. Strategi kultural yaitu memanfaatkan kultur lokal sebagai media pengikat kebersamaan melalui tokoh informal. Dia meminta kader Golkar lebih rajin datang ke acara-acara di masyarakat.
Sedangkan strategi ekonomi adalah memanfaatkan organisasi ekonomi seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia sebagai pendulang suara dan anggota tim pemenangan pemilu. Strategi terakhir adalah strategi politik. Menurut Fadel, Golkar harus memanfaatkan kader penggerak teritorial pedesaan sebagai ujung tombak pemenangan.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terpopuler lainnya:
Abraham: Pimpinan KPK Sepakati Anas Tersangka
Tiba di Cikeas, Anas Merendahkan Posisi Duduknya
Kader Demokrat Jakarta Siap Lawan SBY
SBY Ambil Alih Partai, Anas Diminta Fokus Kasusnya
Pendiri Demokrat Tuduh SBY Melanggar AD/ART
Anas Tersangka, Ini Dua Opsi Demokrat
Anas Sudah Tahu Keputusan SBY Sejak Sepekan Lalu
Anas: Saya Masih Ketua Umum Demokrat