TEMPO.CO, Jakarta - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2014. Tidak banyak perubahan dalam asumsi dasar yang diajukan pemerintah dengan asumsi yang disepakati Badan. "Asumsi dasar ini akan dijadikan pedoman untuk menyusun RAPBN 2014," kata Wakil Ketua Badan Anggaran Djoko Udjianto pada rapat paripurna DPR di kompleks parlemen, Jumat, 12 Juli 2013.
Menurut Djoko, asumsi makro tadi setidaknya meliputi enam hal. Pertumbuhan ekonomi disepakati dalam rentang 6,4 dan 6,9 persen, inflasi 3,5 sampai 5,5 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Rp 9600 sampai 9800 per dolar, tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara dengan tenor 3 bulan 4,5 sampai 5,5 persen. Sementara untuk harga minyak indonesia (ICP) dipatok pada US$ 100 - 115 per barel, lifting minyak bumi per hari 860 ribu sampai 900 ribu barel, lifting gas bumi per hari 1.240 sampai 1.250 barel, dan total lifting minyak dan gas bumi disepakati 2.100 sampai 2.150 barel per hari.
Sejumlah perubahan asumsi juga disepakati pada target di sektor energi. Sebelumnya, pemerintah mematok lifting minyak bumi 900 - 930 barel per hari, gas bumi 1.240 - 1.250 barel per hari, dan total lifting-nya 2.140 sampai 2.255 barel per hari. Namun berdasarkan pembahasan Badan Anggaran pada 10 Juni 2013 lalu, target-target tersebut diubah. Kesepakatan perubahan itu disampaikan pada rapat paripurna akhir masa sidang ke empat hari ini.
Terkait asumsi pertumbuhan ekonomi, Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi 6,4 hingga 6,9 persen. "Tapi kalau melihat kecenderungan ekonomi global sekarang, saya kira pertumbuhan ekonomi paling mungkin berkisar pada angka 6,4 persen," ujarnya usai menghadiri rapat paripurna DPR.
PRAGA UTAMA
Terhangat:
Bara LP Tanjung Gusta | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap
Baca juga:
Ini Penyebab Rusuh dan Kebakaran Tanjung Gusta
Kebakaran, Napi LP Tanjung Gusta Coba Kabur
Ibu Korban Sodomi Anggota Brimob Histeris