TEMPO.CO, Jakarta-Bank Indonesia melaksanakan lelang FX Swap perdana hari ini. Lelang tersebut direspon positif oleh pasar, jumlah penawaran di atas target (oversubscribe).
BI melansir dari target lelang sebesar US$ 500 juta dengan tenor 1, 3 dan 6 bulan, jumlah penawaran masuk mencapai 2,5 kalinya yakni sebesar US$ 1,24 miliar. Dari jumlah penawaran tersebut, jumlah FX Swap yang dimenangkan sebesar US$ 600 juta.
“Hal ini menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan pasar terhadap kondisi likuiditas di pasar domestik, khususnya likuiditas valas,” kata Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam siaran pers, Kamis, 18 Juli 2013.
Lelang FX Swap merupakan bagian dari upaya BI dalam memperkuat bauran kebijakan moneter. Perry menjelaskan, lelang FX swap ini punya tiga tujuan. Pertama, memperkuat operasi moneter BI dalam hal pengelolaan likuiditas valas dan rupiah di pasar.
Kedua, FX swap dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai (hedging) bagi investor maupun pengusaha untuk mengantisipasi risiko pergerakan kurs. Ketiga, lelang FX Swap ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong pendalaman pasar keuangan. "Dengan begitu pelaku pasar tidak hanya bergantung pada instrumen cash market dalam pengelolaan likuiditasnya,” kata Perry.
BI meyakini berbagai langkah penguatan bauran kebijakan yang ditempuhnya akan semakin memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, pengendalian inflasi, maupun stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Langkah BI sebelumnya, menaikkan BI Rate maupun suku bunga simpanan di Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FasBI rate) diyakini sudah cukup memitigasi dampak temporer kenaikan harga BBM terhadap inflasi. BI memperkirakan inflasi kembali normal mulai September 2013.
Nilai tukar rupiah saat ini juga dinilai BI telah menggambarkan kondisi pasar dan fundamental perekonomian. BI juga memandang positif kenaikan yield SBN yang telah terjadi baik di pasar primer maupun sekunder. Tingkat imbal hasil SBN dinilai sangat menarik dan diyakini membentuk momentum bagi investor untuk kembali membeli aset keuangan di pasar domestik.
Sebagai upaya untuk mengantisipasi besarnya aliran modal masuk ke portofolio investasi dalam rupiah, BI berencana melakukan lelang swap secara regular.” Hal ini dimaksudkan agar FX Swap semakin dapat digunakan sebagai instrumen lindung nilai bagi investor dan semakin memperdalam pasar keuangan di Indonesia.
MARTHA THERTINA
Berita Terkait:
Kenaikan BBM Tak Pengaruhi Suku Bunga Kredit
Rupiah Sempat Kembali ke Level 9.700
Apresiasi Rupiah Hanya Sementara
Aksi Jual Asing Batasi Penguatan Rupiah
Intervensi BI Selamatkan Rupiah