TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara M. Nazarudin, Elza Syarief, mengatakan memang benar pernah ada pertemuan antara Nazarudin dan Anas Urbaningrum untuk membicarakan proyek Sport Centre Hambalang, Bogor, Jawa Barat. "Tapi saya tidak tahu pertemuannya di mana," ujar dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 5 November 2013.
Pada pertemuan itu, Elza menjelaskan, bekas Bendahara Umum dan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut bertemu untuk membicarakan keterlibatan PT Duta Graha Indah. Pertemuan tersebut menghasilkan PT Duta Graha Indah yang akan mengerjakan proyek pembangunan Wisma Atlet Hambalang. Perusahaan Nazar, Permai Grup, kala itu menggandeng PT Duta Graha untuk mendapatkan proyek Hambalang.
Setelahnya, kata dia, ada proses pengembalian uang sebesar Rp 10 miliar oleh Wafid Muharam, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, kepada salah satu pengusaha yang mengadakan alat-alat olahraga bernama Nelwan. "Juga salah satu orang perempuan dari pihak Duta Graha," ujar Elza mengutip fakta persidangan.
Menurut sumber Tempo, Nazarudin memang sempat datang ke rumah Anas di Jalan Teluk Langsa Blok C9 Nomor 1, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Ramadan 2010 silam. Dalam pertemuan itu, Nazarudin meminta PT Duta Graha Indah sebagai pelaksana proyek Hambalang dan meminta PT Adhi Karya mundur. Anas justru meminta Nazar mundur dari proyek Hambalang.
Namun, permintaan Nazar itu ditolak Anas. Penolakan tersebut dimengerti oleh Nazarudin. Nazar mau mundur dengan syarat uang sebesar Rp 10 miliar dikembalikan kepada pihak Duta Graha. Uang tersebut telah dikeluarkan untuk melobi agar Duta Graha memenangi proyek Hambalang.
Anas Urbaningrum enggan menemui Tempo saat didatangi rumahnya, Selasa, 5 November 2013. Melalui petugas keamanan rumahnya, Anas menyampaikan keengganannya bertemu jika tidak ada janji terlebih dahulu.
Carrel Ticualu, kuasa hukum Anas Urbaningrum, membantah adanya pertemuan yang diduga diadakan di rumah bekas Ketua Fraksi Demokrat itu. Menurut dia, setelah diangkat jadi Ketua Umum, Anas fokus pada kegiatan partai. "Di antaranya konsolidasi ke daerah-daerah," ujarnya.
"Malah Anas jadi jarang bertemu dengan Nazarudin," Carrel menambahkan. Sebab, Nazarudin selalu sibuk dengan urusan di DPR ketimbang di partai. "Mereka jarang bertemu."
Anas, kata dia, lebih sering bertemu dengan wakilnya Nazarudin, Mirwan Amir. Menurut Carrel, Anas lebih sering melakukan konsolidasi ke daerah dengan Mirwan daripada Nazar. "Padahal Mirwan juga sibuk di DPR," katanya.
Carrel menambahkan kliennya memang orang yang tidak suka berbicara terang-terangan jika tidak cocok dengan seseorang. "Bisa saja mereka (Anas dan Nazar) tidak cocok jadi jarang bertemu," ujarnya.
AMRI MAHBUB
Topik Terhangat
Vonis Fathanah | Dinasti Banten | Roy Suryo Marah di Pesawat | Suap Akil Mochtar | Amnesti TKI |
Terpopuler:
SBY Lempar Kemacetan ke Gubernur, Ini Kata Jokowi
Kata Pakar Soal Bahasa Tubuh SBY
10 Parfum Berkelas, Kesukaan Wanita seperti Atut
Insiden Es Tebu Rombongan Golkar Riuh di Twitter
Gadis Virtual Sukses Deteksi Ribuan Pedofil
Anak Jenderal Jadi Tersangka Tabrak Lari 10 Siswa
Mobil Vitalia Shesya dari Fathanah Dirampas