TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan rekayasa dan manufaktur mesin industri, PT Grand Kartech Tbk, hari ini, Jumat, 8 November 2013, resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Emiten dengan kode KRAH ini pada penawaran saham perdana (IPO) melepas 163.640.000 lembar saham kepada publik.
Direktur Utama Grand Kartech, Kenneth Sutardja, mengatakan jumlah saham yang dilepas setara dengan 16,85 persen dari total modal yang disetor. "Harga penawaran perdana kami Rp 275," kata Kenneth dalam sambutannya di gedung BEI Jakarta, Jumat, 8 November 2013. Adapun dana yang ditargetkan dari IPO ini sebesar Rp 45 miliar.
Kenneth menjelaskan, sekitar 51,63 persen dana hasil IPO akan digunakan membangun pabrik kedua di Karawang. Pembangunan pabrik baru itu diharapkan dapat menambah kapasitas bisnis sebesar 50-100 persen. Perusahaan telah menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas dan PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Kondisi pasar modal yang masih bergejolak tak membuat Kenneth ragu. Justru ia yakin industrinya akan terus tumbuh positif karena semakin meningkatnya permintaan dari sektor yang sedang berkembang, seperti otomotif, pertambangan, dan migas.
Direktur BEI Ito Warsito menyambut baik tercatatnya saham perusahaan ini di BEI. Perusahaan yang menjadi emiten baru ke-27 sepanjang 2013 ini akan menambah semarak persaingan di bursa. "Kami mengapresiasi perusahaan ini karena berani IPO dalam posisi pasar yang masih bergejolak."
Pada pembukaan perdagangan Jumat pagi, harga saham PT Grand Kartech naik sebesar 49 persen atau meningkat menjadi Rp 410 per lembar saham.
Saat ini Grand Kartech melayani industri sektor energi, pertambangan, pertanian, dan migas. Selain memasok mesin di dalam negeri, perusahaan ini juga mengekspornya ke beberapa negara, seperti Malaysia, Vietnam, Kamboja, Filipina, Ghana, dan beberapa negara lain.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler:
Curhat Adik Atut: Kenapa Tempo Marah Sekali?
Ini Daftar Para Penerima Dana Haram Hambalang
Trik Antisadap Angelina Sondakh Disarankan Ditiru
Ratu Atut Sering 'Malming' di Singapura
SBY Sindir Jakarta Macet, Dishub Bela Jokowi
Di Depan Investor, Boediono Bacakan Pidato Basi
Isu Kemacetan untuk Jatuhkan Elektabilitas Jokowi
Apa Sebab Jokowi Diserang Demokrat Soal Macet
Tahun Baru ala Atut: ke Taiwan