Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dahsyat! Omzet Belanja Online Rp 150 Triliun.  

image-gnews
Situs e-commerce Juale.com
Situs e-commerce Juale.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta, memperkirakan omzet retail online tahun ini bakal menyentuh angka Rp 150 triliun. 

"Pada 2009, omzet retail modern mencapai Rp 70 triliun, dan tahun 2012 sudah menjadi Rp 135 triliun. Tahun ini kemungkinan sampai Rp 150 triliun," katanya kepada Tempo, Kamis, 12 Desember.

Berdasarkan data Aprindo, pertumbuhan rata-rata retail modern mencapai 17 persen per tahun, sementara retail konvensional hanya tumbuh 10 persen per tahun. Bahkan, retail modern juga berkontribusi 38 persen terhadap total penjualan retail nasional.

Menurut Tutum, saat ini konsumen semakin ingin mendapatkan kemudahan dalam berbelanja. "Masyarakat sudah begitu sibuk. Waktu semakin singkat karena jalanan macet. Hal inilah yang membuat retail online tumbuh pesat,” katanya.

Adapun survei Master Card pada triwulan I 2013 menunjukkan, Indonesia merupakan pembelanja online terbesar. Sekitar 54,5 persen responden asal Indonesia menggunakan telepon seluler pintar mereka untuk berbelanja online. Posisi Indonesia diikuti Cina (54,1 persen) dan Thailand (51 persen responden).

Sebelumnya, hasil survei Nielsen Indonesia pada triwulan III 2013 menunjukkan, indeks kepercayaan konsumen Indonesia mencapai 199 poin. Angka ini merupakan yang tertinggi di dunia. Responden juga menunjukkan peningkatan kepercayaan terhadap produk yang diiklankan dan dijual secara online. "Krisis ekonomi global ternyata tidak menyurutkan keyakinan konsumen Indonesia akan kondisi keuangan mereka," kata Managing Director Nielsen Indonesia Catherine Eddy.

Menurut Catherine, barang-barang yang meningkatkan gaya hidup dan kenyamanan, seperti peralatan elektronik, teknologi, dan perabot tahan lama, akan banyak terserap pasar. "Kemampuan produsen untuk memberikan kenyamanan dengan tetap memperhitungkan harga yang terjangkau akan jadi kunci untuk meraih konsumen kelas menengah Indonesia," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

AYU PRIMA SANDI | EVAN PDAT

Terpopuler
Mayat Korban Pelonco ITN Mengeluarkan Sperma
ITN Telusuri Adegan Pemerkosaan dalam Pelonco 
Warga Bakar Vila Orange Milik Probosutedjo 
Main Golf, Empat Direksi BUMN Terancam Sanksi 
Multivision Diminta Hentikan Peredaran Film Soekarno
Nama di KPK Ini Disebut Dekat dengan Cikeas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?