TEMPO.CO, Jakarta - Developer Manager Nokia Indonesia, Narenda Wicaksono, menyatakan fokus menggarap pengembangan game lokal. Menurut dia, game adalah produk digital yang terbilang unik. Keunikannya mampu mendatangkan keuntungan bagi pengembang maupun pihak yang mendukungnya.
"Untuk memainkan game, orang menyediakan waktu khusus, artinya orang mengakses hal yang mereka senangi," kata Narenda di Jakarta, Senin, 23 Desember 2013.Sementara itu, dia menambahkan, aplikasi digital memiliki ciri yang berbeda. "Orang cenderung mencoba-coba aplikasi atau memanfaatkannya selintas," ucapnya. Baca juga: Mito Genjot Penjualan Lewat Game)
Narenda mengatakan, untuk membuat game, diperlukan keseriusan. Dalam hal ini, pengembang memegang kunci. "Bagaimana mereka menciptakan hal yang mereka senangi untuk membuat orang lain senang," kata dia.
Berikutnya, jika produk sudah tercipta, dibutuhkan dukungan yang menunjang pengembang untuk memperkenalkan produknya. Dukungan yang dia maksud adalah memberikan sarana promosi di toko online.
Indikator game yang sukses adalah jika diunduh dalam jumlah yang banyak. "Pihak yang mendukung mendapat tambahan revenue, pengembangnya juga mendapat bagian," ujarnya.
Baca Juga:
Untuk memacu pertumbuhan pengembang game lokal, Nokia Indonesia menyelenggarakan ajang Mobile Games Developer War 5. Rangkaian kompetisi yang dimulai sejak Oktober lalu ini sudah mencatatkan 350 tim yang terbagi dalam dua kategori, yaitu Professional dan Rookie, dari 25 universitas di Indonesia.
Pemenang utama dari kategori Professional diraih oleh pengembang asal Bandung, Own Games. Mereka menciptakan permainan bernama Eyes on Dragon yang ditujukan bagi anak-anak. Adapun Mobile Games Developer War sudah diselenggarakan sejak 2011.
Meski berfokus mengembangkan game di Windows Phone, Nokia tidak lantas melupakan aplikasi digital. "Tahun depan kami akan berusaha menyeimbangkannya," ujar Narenda.
Kini, jumlah aplikasi di Windows Phone Store mencapai 190 ribu dengan peningkatan 90 persen sejak pertama kali Nokia meluncurkan seri Lumia. Pengunduhan aplikasi dilakukan lewat operator billing atau pembelian dengan menggunakan pulsa. Layanan ini dilaksanakan bersama dengan operator seluler Telkomsel, XL, dan Indosat.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terkait
Ponsel Baru BlackBerry Khusus Dijual di Indonesia
Analis: BlackBerry Fokus Ponsel Kelas Menengah Saja
Gebrakan BlackBerry di Akhir Tahun
Berapa Lama BlackBerry Mampu Bertahan?
CEO BlackBerry Incar Pasar Negara Berkembang